Tulisan ini tidak memberikan sebuah Forecasting yaitu meng-ukur 'sesuatu yang belum terjadi' dengan memakai data 'saat ini'. Namun ingin bercerita tentang Tol Trans Jawa (yang telah dilewati oleh juta-an pemudik untuk merayakan Idul Fitri di Kampungnya) tahun dan menarik garis ke belakang untuk men-daftar 'hal-hal yang telah dilakukan'.
Bagian masyarakat yang mengetahui tingkat kenyamanan dan keamanan jalur Jakarta - Surabaya adalah Pengemudi Bus Antar Kota dan Mudik Lebaran 2018. "Alhamdulillah, mudik lebaran tahun ini menjadi lebih lancar," kata supir Bus, Sofyan (50), saat ditemui di Terminal Senen, Jumat (15/6/2018). Sementara itu Yono (53) sopir bus lainnya, hasil kerja keras (Pemerintahan) dalam pembangunan ruas jalan tol lintas Jawa sudah dirasakan manfaatnya oleh masyarakat, sehingga mudik lebaran menjadi lebih lancar.
Peninggalan Daendles (baca : jalur Pantura) yang selama ini menjadi primadona sebagai jalur mudik masyarakat luas seperti tiba-tiba jadi kuno dan kehilangan daya tarik. Jalur pantai utara Jawa (Pantura) lengang. Sejak H-7 hingga H-2 tidak ada kenaikan volume kendaraan. Cenderung sepi, meski di beberapa titik masih terdapat pasar tumpah, dan persimpangan. Tol Trans Jawa adalah canggih (mengalahkan Maha Karya Daendles) dan cepat (menghilangkan banyak kemacetan lalin). Canggih dan Cepat adalah Dua-Variabel yang sangat kental dengan Zaman Milenial.
Sejak awal, kegiatan konstruksi ini memikul target harus bisa dilewati oleh pemudik 2018. Paras Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono pun penuh senyum (karena janji yang diucapkannya sejak Maret 2018 tertunaikan). Jembatan Kalikuto merupakan missing link dari jaringan Tol Trans Jawa dari Jakarta hingga Surabaya. "Kalau tidak tersambung, rasanya kurang lengkap dan sempurna. Hari ini pukul 15.20 WIB kita buka dan sudah saya coba sendiri. Insya Allah aman," kata seorang Profesional ini.
Hingga detik akhir pekerjaan konstruksi di lapangan terus dilakukan. Jajaran Polda Jawa Tengah termasuk yang bersibuk diri dengan hal ini. Seperti yang disampaikan oleh Kapolda Jawa Tengah Irjen Pol Condro Kiron bahwa jajarannya akan menempatkan satu mobil patroli gabungan dari brimob dan lalu lintas, termasuk penerangan akan digelar di situ di setiap 5 KM. Jadi nanti pakai mobilitas dari polres masuk di situ, lalu rest area juga ada. Antar rest area juga nanti dibantu lampu sar milik polri.
Semua unsur Polri membantu. Di 1 rest area ada sekitar 10 orang anggota Kepolisian. Pengelola ruas Tol, LMS akan menambah beberapa toilet portabel khusus untuk wanita dan penyediaan BBM dalam kemasan berukuran 5 sampai 10 liter dari Pertamina. Kalaupun H+1 Lebaran, Volume Kendaraan Tol Jakarta-Cikampek Naik 55 Persen, Tol Trans Jawa tetap masih dapat diandalkan. Apakah bisa membayangkan bagaimana menyenangkan jutaan pemudik disepanjang 759 kilometer ? Apakah masih ada yang dirasa 'kurang' ?!?
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H