Oleh : Mochammad Ashabul Yamin, M.Pd, M,Ag
Mahasiswa Doktoral Teknologi Pendidikan
FIP UNESA
Pendidikan adalah fondasi pembangunan peradaban manusia. Dalam era modern, teknologi memainkan peran penting dalam transformasi pendidikan. Salah satu inovasi teknologi yang paling menonjol adalah kecerdasan buatan (Artificial Intelligence/AI), yang menawarkan berbagai peluang dan tantangan baru. Namun, seiring dengan kemajuan AI, muncul fenomena yang dapat disebut sebagai dekadensi pendidikan. Dalam konteks ini, dekadensi tidak hanya berarti penurunan kualitas pendidikan, tetapi juga pergeseran nilai-nilai, pola pikir, dan praktik pendidikan yang bertentangan dengan esensi pembelajaran sejati. Artikel ini bertujuan untuk mengeksplorasi bagaimana dekadensi pendidikan terjadi di era AI dan bagaimana disiplin ilmu teknologi pendidikan dapat memberikan solusi.
Dekadensi Pendidikan di Era AI
Era AI membawa berbagai perubahan signifikan dalam dunia pendidikan. Sistem pembelajaran berbasis AI, seperti chatbot, aplikasi adaptif, dan analitik data, memungkinkan pembelajaran lebih personal dan efisien. Namun, ada beberapa aspek yang menjadi tantangan besar, seperti:
1. Ketergantungan pada Teknologi
Kemajuan AI membuat siswa dan pendidik bergantung pada perangkat teknologi. Ketergantungan ini sering kali menyebabkan lemahnya kemampuan berpikir kritis, analitis, dan kreatif karena siswa cenderung menerima informasi dari AI tanpa proses refleksi mendalam.
2. Penurunan Interaksi Manusiawi
Kehadiran teknologi AI mengurangi interaksi manusia dalam proses pembelajaran. Hubungan antara guru dan siswa, yang penting untuk pembentukan nilai dan karakter, menjadi tereduksi. AI tidak dapat menggantikan peran guru sebagai pembimbing moral dan inspirasi.
3. Komodifikasi Pendidikan