Lihat ke Halaman Asli

Setop Menghakimi Diri, Mari Mulai Berorientasi Pada Perkembangan

Diperbarui: 30 Januari 2025   12:14

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi bullying di sekolah. (Sumber: Mikhail Nilov via kompas.com)

Setiap manusia pasti tidak pernah merasa cukup baik, tidak layak atau bahkan menyalahkan dirinya sendiri atas kegagalan yang dialaminya. 

Hal ini wajar terjadi, terutama ketika memiliki ekspektasi  tinggi terhadap diri sendiri. Namun, terlalu sering menghakimi diri sendiri justru dapat menghambat pertumbuhan pribadi dan merusak kesehatan mental. Daripada terus-menerus menyalahkan diri, mari ubah presfetif kita dengan beriorentasi pada perkembangan.

Mengapa kita sering menghakimi diri sendiri?

Menghakimi diri sendiri sering kali muncul dari rasa ketidakpuasan terhadap hasil yang kita capai. Kita membandingkan diri dengan orang lain yang tampak lebih sukses, lupa bahwa setiap orang memiliki jalan hidup yang berbeda. 

Media sosial juga berperan besar dalam memperkuat kebiasaan ini. Kita sering kali haya melihat sisi terbaik dari hidup orang lain tanpa mengetahui perjuangan mereka dibalik layar.

Selain itu, pola pikir perfeksionis juga bisa menjadi pemicu utama. Ketika standar yang kita tetapkan terlalu tinggi, kita merasa gagal meskipun telah berusaha keras. Perasaan seperti ini akhirnya menutun pada kritik diri yang berlebihan.

Dampak buruk menghakimi diri sendiri

Menghakimi diri sendiri secara terus-menerus dapat berdampak negatif pada berbagai aspek kehidupan, seperti:

1. Penurunan kepercayaan diri

Kritik diri yang berlebihan dapat membuat kita merasa tidak percaya diri untuk mencoba hal-hal baru. Kita merasa takut gagal dan memilih untuk tetap berada di zona nyaman.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline