Program BBM satu harga menjadi topik hangat di penghujung tahun 2017. Papua menjadi sorotan sebagai salah satu wilayah Indonesia yang menjadi target prioritas BBM Satu Harga.
Di Papua, salah satu titik BBM satu harga berada di Ilaga. Kabag Umum Setda Kabupaten Puncak, Ilaga, Firom M Balinal angkat bicara ramainya pemberitaan BBM satu harga di Papua. Firom mengatakan bahwa Progam Pak Jokowi (BBM Satu Harga) ini sudah bagus di Papua dan dijalankan dengan baik oleh Pertamina. Masyarakat sudah menikmati harga yang sama. Menurut Firom, dampak harga BBM murah ini sangat dirasakan masyarakat Ilaga. Harga kebutuhan pokok seperti sayur di pasar menjadi lebih terjangkau, anak-anak menjadi lebih semangat dalam belajar di malam hari karena BBM untuk genset lebih murah, dan ekonomi lebih bergairah.
Kalaupun ada kendala, hanya faktor pasokan yang memang harus ditingkatkan. Namun ia menyadari bahwa penerbangan ke wilayah yang berada pada ketinggian 7.500 kaki memang tidak mudah. BBM harus diangkut dengan pesawat Air Tractor yang hanya berkapasitas 4KL sekali angkut. "Belum lagi kalau cuaca tidak bagus, risiko sangat tinggi. Apalagi, penerbangan juga melayani rute lain," kata Firom.
Sebagai informasi, Pertamina memang sudah mengoperasikan BBM Satu Harga di berbagai titik di Papua dan Maluku. Sejak 2016 hingga sekarang, total terdapat 20 titik di wilayah tersebut dan 12 di antaranya, mulai beroperasi pada 2017. Di Papua, selain Ilaga, titik tersebut di antaranya di Supiori, Tambrauw, Moswaren, Inanwatan, Paniani, Oksibil, Boven Digoel, dan Waropen.
Agar terus berjalan baik program BBM Satu Harga di Papua, Peranan pemerintah daerah di sini memang sangat vital dalam hal mengatur, mengawasi, dan mencegah pengecer agar tidak melakukan pembelian dalam jumlah yang banyak hingga menghabiskan stok di SPBU.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H