Lihat ke Halaman Asli

Asfira Zakia

Mahasiswi

"Cogito Ergo Sum"

Diperbarui: 5 Juli 2019   10:12

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

sumber: Sanskerta.com

Juli, mengalun sendu bukti yang menggumpal dalam segala ihwal dalam khayal. Saksi dari tragedi pembunuhan yang paling keji yang terukir dalam nisan yang hampir habis dicakar maut isak tangis yang terbungkam.

***

Sakura kuning luruh mengalun Juli bersama lamunan angin yang membubuh gemuruh. Langkah kaki yang berjalan, senandung suara yang pelan mengiringi dua gadis yang berjalan beriringan melalui jalan setapak di sela-sela rerumputan yang memanjang. Hijau keemasan. Hanya warna itu yang tampak oleh mata memandang.

"Ibuku hanya ingin itu"

"Agar kau diterima disana?"

"Agar ia bisa menceritakannya di hadapan teman-temannya", jawabnya menyeringai.

"Untuk apa?"

"Tentu saja untuk dibanggakan"

"Tapi apakah kau benar-benar yakin kau akan diterima disana?"

"Pasti, dengan segala pengorbanan yang telah kulakukan"

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline