Lihat ke Halaman Asli

Pengaruh Budaya Pop terhadap Budaya Lokal

Diperbarui: 27 Mei 2021   11:59

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kebudayaan Indonesia adalah keseluruhan kebudayaan lokal yang ada disetiap daerah di Indonesia.Kebudayaan nasional dalam pandangan Ki Hajar Dewantara adalah "puncak-puncak dari kebudayaan daerah".

Kutipan pernyataan ini merujuk pada paham kesatuan makin dimantapkan, sehingga ketunggalikaan makin lebih dirasakan daripada kebhinekaan.Wujudnya berupa negara kesatuan, ekonomi nasional, hukum nasional, serta bahasa nasional.

Kebudayaan Indonesia dari zaman ke zaman selalu mengalami perubahan, perubahan ini terjadi karena faktor masyarakat yang memang menginginkan perubahan dan perubahan kebudayaan terjadi sangat pesat yaitu karena masuknya unsur-unsur globalisasi ke dalam kebudayaan Indonesia. 

Unsur globalisasi masuk tak terkendali merasuki kebudayaan nasional yang merupakan jelmaan dari kebudayaan lokal yang ada disetiap daerah dari Sabang sampai Merauke ( Tobroni: 2012 : 123).

Budaya lokal biasanya tumbuh dan berkembang dalam suatu masyarakat suku atau daerah tertentu karena warisan turun temurun yang dilestarikan. 

Sejalan dengan pendapat tersebut Judistira (2008), menyatakan bahwa kebudayaan lokal adalah melengkapi kebudayaan regional, dan kebudayaan regional adalah bagian-bagian yang hakiki dalam bentukan kebudayaan nasional.

Baca juga : Lunturnya Kebudayaan Bangsa di Kalangan Generasi Muda

Dalam wacana kebudayaan dan sosial, sulit untuk mendefinisikan dan memberikan batasan terhadap budaya lokal atau kearifan lokal, mengingat hal ini akan terkait teks dan konteks. Akan tetapi, secara etimologi dan keilmuan,para pakar sudah berupaya merumuskan definisi terhadap budaya lokal atau kearifan lokal.  

Budaya pop adalah budaya yang ringan, menyenangkan dan trendi, banyak disukai orang dan cepat berganti.

Budaya pop juga dapat didefinisikan sebagai budaya masa. Holyday, dkk (2004) mengemukakan bahwa 4 karakteristik budaya populer antara lain di produksi oleh industri budaya, cenderung berlawanan dengan folk culture ( warisan budaya yang tradisional yang sifatnya berorientasi ritual dan nonkomersial), keberadaannya diterima dimana-mana, dan memenuhi fungsi sosial. Hal ini menyebabkan terjadinya kebudayaan di dalam masyarakat tradisional berubah.

Dapat dilihat dari yang dulunya merupakan masyrakat yang tertutup dan ketika adanya pengaruh budaya pop masyarkat tersebut menjadi terbuka. Kebudayaan pop berkembang dan menggeser kebudayaan lokal dikarenakan adanya dampak dari arus globalisasi dimana setiap negara baik yang berkembang maupun maju selalu mengikuti arus globalisasi ini menyebabkan kebudayaan lokal yang dulunya merupakan menjdi identitas suatu daerah bahkan bangsa ketika adanya budaya pop maka budaya tersebut mengalami kegeseran dan mengalami kemunduruan suatu budaya.  

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline