Istilah biogas mungkin masih asing terdengar di telinga kita. Namun bagi sebagian kecil masyarakat di Indonesia telah memanfaatkan biogas dalam kehidupan sehari-hari. Apa sebenarnya biogas itu? Mengapa kita perlu memanfaatkan biogas dalam kegiatan sehari-hari? Dan apa manfaat biogas di dalam kehidupan?
Jika kita memperhatikan jumlah kendaraan bermotor yang ada di kota-kota besar di Indonesia, jumlahnya bisa ratusan bahkan jutaan, nyaris sama banyaknya dengan jumlah masyarakat di daerah tersebut. Itu menandakan bahwa masyarakat memerlukan kendaraan untuk melakukan aktivitasnya sehari-hari.
Penggunaan kendaraan bermotor sangat bergantung pada bahan bakar minyak sebagai penggerak mesin. Sementara itu, bahan bakar yang saat ini didistribusikan berupa bensin dan solar. Jika bahan bakar tersebut digunakan dapat menghasilkan keluaran berupa gas-gas yang mengandung banyak karbon dan juga dapat mengeluarkan asap yang mengandung timbal yang menyebabkan gangguan pernapasan.
Di sisi lain, bahan bakar berupa bensin dan solar merupakan energi yang bersumber dari minyak bumi yang tidak dapat diperbaharui sehingga lambat laun ketersediaannya di alam akan habis. Oleh karena itu, dikembangkanlah energi terbaru yang bersumber dari limbah organik yang dapat diperbaharui dan terus dihasilkan yaitu biogas.
Biogas merupakan gas yang dihasilkan oleh aktivitas anaerobik (tanpa oksigen) dari limbah-limbah organik, seperti kotoran hewan dan manusia, limbah rumah tangga maupun sisa-sisa tanaman hasil pertanian. Biogas yang dihasilkan mengandung sebagian besar gas Metana, gas Karbon Dioksida dan kandungan yang jumlahnya sedikit seperti Hidrogen Sulfida, Amonia, Hidrogen dan Nitrogen.
Seperti kita ketahui bahwa gas metana dan karbon dioksida merupakan gas-gas rumah kaca yang turut berperan sebagai penyebab pemanasan global (Global Warming). Oleh karena itu, gas-gas tersebut perlu untuk dikurangi kadar penyebarannya di atmosfer agar meminimalisasi dampak global warming di bumi dengan memanfaatkan biogas.
Proses pengolahan limbah organik hingga menjadi biogas dimulai dengan mencampurkan limbah organik, seperti kotoran ternak dan limbah rumah tangga dengan air sampai terbentuk lumpur pada bak penampungan sementara. Kemudian lumpur dialirkan ke dalam digester.
Proses fermentasi lumpur dibantu dengan menambahkan starter (bahan yang mengandung bakteri methan). Kemudian seluruh saluran ditutup untuk memulai proses pembentukan biogas.
Pada hari 1 sampai hari ke-8 gas yang terbentuk adalah gas karbon dioksida. Baru pada hari ke-10 gas metana terbentuk dan menurunkan kadar gas CO2. Pada hari yang ke-14 biogas yang terbentuk sudah dapat digunakan. Walaupun berasal dari kotoran ternak dan limbah lainnya, biogas tidak menghasilkan bau seperti bau pada limbah yang digunakan.
Perlu diingat bahwa digester perlu diisi terus oleh limbah secara kontinu agar dihasilkan biogas yang optimal. Oleh karena itu, pengolahan biogas baik dikembangkan pada daerah-daerah peternakan (sapi) yang pastinya memiliki limbah yang cukup untuk kelanjutan penghasilan biogas.
Manfaat biogas dalam kehidupan