Lihat ke Halaman Asli

Asfa Zahra Maulida

Universitas Lambung Mangkurat

Program BABARASIH Bantu Masyarakat Tiwingan Lama Kec. Aranio

Diperbarui: 5 Oktober 2023   22:09

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Foto bersama/Dok pribadi

Mahasiswa angkatan 2021 Program Studi Kesehatan Masyarakat Fakultas Kedokteran Universitas Lambung Mangkurat baru saja menyelesaikan pelaksanaan Pengalaman Belajar Lapangan (PBL) 2 pada tanggal 3 Agustus 2023 di Desa Tiwingan Lama RT. 02. Kegiatan PBL 2 berlangsung selama 29 hari yang dimulai sejak tanggal 6 Juli 2023 hingga 3 Agustus 2023. Kegiatan PBL 2 merupakan lanjutan dari rangkaian pelaksanaan mata kuliah Pengalaman Belajar Lapangan (PBL). Sebelumnya mahasiswa terlebih dulu melaksanakan kegiatan PBL 1 pada bulan Januari hingga Februari.  Mahasiswa terbagi menjadi 22 kelompok di 3 desa yang berbeda, salah satunya Kelompok 11 bertempat di Desa Tiwingan Lama. Kelompok 11 diketuai oleh Pedro Gianthino dan beranggotakan 3 orang yakni Asfa Zahra Maulida, Qathrun Nada dan Salsabella.

Berawal dari pelaksanaan Pengalaman Belajar Lapangan (PBL) 1 yang dilaksanakan pada 16 Januari 2023 hingga 12 Februari 2023 untuk menentukan prioritas masalah yang ada di Desa Tiwingan Lama RT. 02 melalui Musyawarah Masyarakat desa (MMD) 1, Forum Group Disscussion (FGD), dan Musyawarah Masyarakat Desa (MMD) 2 bersama masyarakat, aparat desa, dan tokoh masyarakat desa. Hasil dari rangkaian kegiatan yang telah dilaksanakan tersebut didapatkan prioritas hal yang perlu dilakukan, yaitu pengoptimallan pengelolaan sampah. Hal tersebut selain berdampak buruk pada lingkungan, juga dapat berdampak buruk terhadap kesehatan. Oleh karena itu, Kelompok 11 dan masyarakat sepakat untuk mengangkat pengelolaan sampah dan menentukan program yang akan dijalankan pada PBL 2

Dok pribadi

Kegiatan Musyawarah Masyarakat Desa (MMD) dilaksanakan pada Minggu, 29 Januari 2023 bertempat di Ruang Kelas VI MIN 3 Banjar. Pada MMD 1 dihadiri oleh masyarakat Desa Tiwingan Lama RT. 02, aparat desa, dan tokoh masyarakat desa


Pengalaman Belajar Lapangan (PBL) 2, Kelompok 11 kembali ke desa untuk menjalankan rangkaian program intervensi yang telah disepakati bersama melalui MMD saat PBL 1. Adapun program intervensi dijalankan yang pertama pemberdayaan masyarakat melalui edukasi mengenai sampah organik dan anorganik. Kedua adalah pemberdayaan masyarakat melalui pelatihan pembuatan pupuk kompos dan vertical vegetable yang langsung di praktikkan bersama masyarakat sebagai upaya memanfaatkan sampah organik menjadi pupuk kompos dan sampah anorganik yaitu botol bekas menjadi vertical vegetable.

Pada minggu pertama, Kelompok 11 melakukan persiapan mulai menyiapkan hal-hal yang menjadi penunjang dalam kegiatan intervensi dari alat dan bahan, tempat pelaksanaan edukasi dan pelatihan, kemudian melakukan perizinan serta berkomunikasi dengan RT, aparat desa serta masyarakat setempat untuk menyukseskan kegiatan ini. Pada minggu ke-2, kelompok menjalankan program intervensi yaitu memberikan edukasi mengenai sampah organik dan anorganik, serta bagaimana cara pemanfaatannya. Materi tersebut disampaikan oleh anggota Kelompok 11.

whatsapp-image-2023-10-01-at-01-12-22-651862fd08a8b53baa261f72.jpeg

Edukasi di MIN 3 Banjar Kec. Aranio

Setelah edukasi diberikan, kegiatan dilanjutkan dengan pelatihan pembuatan kompos dan vertical vegetable bayam brazil yang langsung di praktikkan dan dibuat bersama-sama pada hari tersebut. Tujuan dari pelatihan ini agar masyarakat dapat memanfaatkan sampah organik menjadi pupuk yang dapat digunakan untuk bercocok tanam dan sampah anorganik berupa botol dapat dijadikan media tanam yaitu vertical vegetable atau sering dikenal vertical garden. Selain itu, Kelompok 11 juga membagikan tanaman bayam brazil dan mengedukasi cara perkembangbiakan dari tanaman tersebut yang akan dipergunakan untuk mengisi vertical vegetable nantinya, serta dapat diberdayakan untuk nantinya. Pada minggu ke-3 kelompok melakukan monitoring terhadap pupuk kompos yang telah dibuat serta memantau pertumbuhan dari bayam brazil. Pada minggu ke-4, Kelompok 11 kembali melakukan monitoring terhadap pupuk kompos dan tanaman bayam brazil yang ada pada vertical vegetable.

vertical-65186431ae1f071480230822.jpg

Pelatihan Pembuatan Pupuk Kompos dan Vertical Vegetable

"Ada pembelajaran baru tentang pembuatan kompos dan penanaman tanaman yang bersifat sayur-sayuran. Mudah-mudahan untuk ibu-ibu dapat melaksanakannya ke media yang lebih besar. Kegiatan ini juga sangat efektif dan bermanfaat khususnya pengelolaan sampah , sehingga dapat dimanfaatkan oleh ibu-ibu", ucap Asmadi selaku Ketua RT.02 Desa Tiwingan Lama. "Harapannya untuk kegiatan ini masyarakat dapat terbantu dalam pemanfaatan sampah organik menjadi pupuk dan juga sampah anorganiknya dapat digunakan sebagai media tanam vertical vegetable. Semoga melalui kegiatan ini masyarakat teredukasi sehingga pengetahuan semakin bertambah dan juga lebih peduli terhadap lingkungan supaya kesehatan lingkungan di Desa Tiwingan Lama lebih baik lagi", kata Pedro selaku ketua kelompok 11.

Kelompok 11 mengungkapkan harapan mereka ke depannya untuk program ini agar dapat terus berkelanjutan dan memberikan dampak yang positif terhadap lingkungan serta menjadi salah satu solusi untuk mengatasi  permasalahan sampah di Desa Tiwingan Lama. Kelompok 11 juga menuturkan harapan mereka terhadap PBL berdasarkan apa yang sudah mereka dapatkan di lapangan sebagai bekal pengalaman  bagi mereka dan  menjadi sarana pembelajaran bagi mahasiswa kesehatan masyarakat dimasa mendatang.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline