Lihat ke Halaman Asli

New Zealand Berduka, Anonymous Beraksi Menyerang Australia

Diperbarui: 16 Maret 2019   14:12

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pengamanan pasca penembakan

Anonymous kembali beraksi, kini targetnya adalah Pemerintah Australia, setelah adanya pernyataan Kontroversi dari salah seorang Senator Australia, Fraser Anning. Tak lama setelah pembantaian di dua masjid, Anning yang mewakili negara bagian Queensland di Senat Australia itu, berkomentar lewat serangkaian cuitan di Twitter, "Apakah ada yang masih membantah hubungan antara imigrasi Muslim dan kekerasan?" demikian salah satu cuitannya. 

Tak pelak, komentar tersebut memicu kecaman para netizen, termasuk Anonymous yang memliki "jalan" lain dalam melakukan kecaman, yaitu dengan melakukan aktifitas Hack dan menyebarkan data data pemerintah Australia.

Satu demi satu website Australia tumbang dan tidak dapat diakses, hanya menampilkan pesan bela sungkawa kepada Korban penembakan brutal di New Zealand dan pesan untuk tidak menyalahkan muslim atas kejadian tersebut.

Tampilan website Australia

Ada banyak website yang tidak bisa diakses baik dari website New Zealand dengan tld .nz maupun dari Asutralia dengan tld .au , dan puncaknya adalah munculnya data data pemerintah Australia yang dibeberkan Anonymous atas nama PhantomGhost dalam sebuah layanan berbagi text Pastebin,  disitu tertulis banyak sekali data data email beserta password dari pemerintahan Australia, dan juga mreka membeberkan data alamat dan nomor telefon orang orang penting di Australia, parahnya lagi mereka mengklaim kalau mereka memilik jauh lebih banyak data yang belum mereka beberkan ke publik, dan mengancam akan membeberkannya apabila Senator tersebut mengeluarkan pernyataan kontorversi dan menyalahkan muslim kembali atas apa yang terjadi di New Zealand.

Tampilan Pastebin

Link data Pemerintah Australia dapat dibuka di sini

Semoga apa yang terjadi di New Zealand tidak berbuntut panjang, dan Senator tersebut meminta maaf atas cuitannya di Twitter sehingga tidak memancing amarah netizen. Pray for New Zealand.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline