Membayar pajak tentunya merupakan kewajiban dari setiap warga negara, walaupun banyak yang menganggap pembayaran pajak merupakan beban yang cukup memberatkan. Oleh karenanya, banyak sekali wajib pajak nakal yang melakukan kecurangan dalam pembayaran pajaknya yang malah berujung pada dikenakannya sanksi pajak yang lebih besar, bahkan hingga masuk ke ranah pidana.
Belum lama ini kita diramaikan dengan kehebohan seorang pawang hujan dalam gelaran internasional dan hujanpun berhenti tidak lama setelah pawang hujan beraksi . Walaupun secara ilmiah hujan dapat direkayasa tetapi ternyata keberadaaan pawang hujan ternyata diperlukan ketika semua rekayasa ilmiah tidak bekerja maka perlu hal diluar nalar manusia.
Begitu juga dalam penghindaran pajak secara akademis dan ilmiah dapat dilakukan dengan teknik-teknik perencanaan pajak yang matang dan kompleks dengan tujuan agar pajak yang dibayarkan seminimal mungkin ataupun menjadi nihil. Tetapi dari sisi pemungut pajak juga upaya-upaya penghindaran pajak di minimalisir sehingga diantisipasi oleh pemungut pajak. Tak luput dari sisi nonakademis saya ingin memberikan saran agar pembayaran pajak juga seminimal mungkin atau tidak dibayar menggunakan cara irasional. Cara ini hampir irasional di jaman sekarang atau menganggapnya mainan tetapi jika di yakini terkadang cara ini diluar akal sehat bisa jadi efektif.
Pertama. Impor barang ketika kita membawa masuk barang dari luar negeri atau impor maka disetiap negara atau perbatasan pasti akan memeriksa bawaaan dan jika itu bernilai ekonomis maka akan dipungut pajak atau cukai untuk menghindarinya kita harus menguasai ilmu Aji Panglimunan. Misal kita membawa emas dengan jumlah banyak dari luar negeri maka untuk menghindari pajak atau cukai masuk kita harus mempuyai ilmu Aji Panglimunan. Kegunaan ilmu ini bukanlah agar tidak terlihat, melainkan agar luput dari pandangan sehingga barang emas yang kita bawa akan luput dari pemeriksaan pajak dan cukai.
Kedua. Kedudukan disuatu tempat. Untuk melakukan aktivitas bisnis reguler dinegara lain perlu adanya kedudukan disuatu tempat (permanent established) agar negara sumber berhak memajaki. Secara irasional hal ini dapat kita coba hindari dengan ilmu tapak bumi. lmu tapak bumi merupakan ilmu yang digunakan untuk memerintahkan tanah, mulai dari bumi, manusia, bangunan, benda apapun yang terbuat dari unsur tanah. Dengan cara meletakkan telapak tangan kita ke bumi dan membaca kuncinya sebagai pembuka gerbang sukma dengan tanah sehingga semua unsur tanah bisa mengerti maksud dan tujuan kita, sehingga aktivitas bisnis disuatu negara kita dapat lancar dan cara menghindari pajak adalah dengan ilmu tapak bumi agar orang pajak setempat tidak pernah datang atau memeriksa.
Ketiga. Bisnis pelayaran atau pengiriman lintas batas negara. Biasanya untuk membantu para pengusaha ekspor khususnya dalam kegiatan ekspor dibantu oleh suatu badan usaha yang bertujuan untuk memberikan jasa pelayanan atau pengurusan atas seluruh kegiatan yang diperlukan bagi terlaksananya pengiriman, pengangkutan, dan penerimaan barang dengan menggunakan Multimodal Transport, baik melalui darat, laut, dan udara yang biasa disebut Freight Forwarder. Secara irasional untuk menghindari pajak dari bisnis ini kita perlu ilmu welut putih. Sesuai namanya ajian Welut Putih ini memiliki keistimewaan jika dipegang lawan maka akan sulit tertangkap karena licin seperti belut. Namun, jika memegang lawan efeknya mampu mencengkram dengan erat. Begitu juga dengan ajian welut putih untuk melakukan penghindaran pemajakan si pemilik akan menjadi lihai untuk melakukan penghndaran pajak.
Dari beberapa cara diatas mungkin orang akan berpikir kurang masuk akal atau tidak waras atau jiwa kurang sehat, tetapi ketika kita browsing dengan keyword ilmu ajian di Indonesia sangat banyak sekali, berarti ini menandakan konsep irasional di Indonesia masih bisa diterima. Jadi tidak ada salahnya saya konsepkan Ilmu Ajian yang ada di Indonesia untuk melakukan penghidaran pajak dalam batasan pajak P3B. Tetapi risiko ditanggung masing-masing sesuai dengan kebijakan peraturan yang ada.
Referensi :
- https://www.hartalangit.com/2019/02/khasiat-dan-cara-mengamalkan-ajian.html
- https://www.sekarpawitra.com/2019/09/ilmu-tapak-bumi.html?m=1
- https://kumparan.com/dukun-millennial/aji-panglimunan-ilmu-menghilang-jawa-kuno-1u3Iwa9mwpW
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H