Lihat ke Halaman Asli

Saat Ajal Menjemput

Diperbarui: 18 Juni 2015   04:21

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Terkepak sayap

Mengintai beribu tatapan mata

Seakan merasa bersalah

Pandangan kian nanar

Kelopak mata bagai gerbang

Yang siap menutup rapat

Tanpa pernah dapat terbuka

Tangisan sedih

Bagai music pengiring

Tubuh menggeliat

Saat ajal mencekal tangan dan wajah

Siap untuk didakwa

Antara dosa dan pahala

Setangkai bunga

Penghibur dari setiap rasa

Mega hitam menutup pandangan netra

Gelap dan mencekam

Dalam lubang kecil pengubur jasad

Condet, Agt. 014

Asep Setiawan

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline