Lihat ke Halaman Asli

Asep Setiawan

Membahasakan fantasi. Menulis untuk membentuk revolusi. Dedicated to the rebels.

Pecel Lele Tanpa Sambel Pecel

Diperbarui: 6 Desember 2024   08:47

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Diary. Sumber ilustrasi: PEXELS/Markus Winkler

Pecel Lele, Matematika, dan Rahasia Semesta

Malam itu dingin setelah hujan. Jalanan basah memantulkan cahaya lampu-lampu kota. Selesai Sholat Isya berjamaah di Masjid kampus di Jatinangor, saya dan tiga sahabat kuliah mampir ke warung tenda pecel lele di pinggir jalan.

Ketika masuk ke warung tenda itu, kami disambut senyum segar Mas Penjual Pecel Lele.
"Pesan apa nih, Aa-Aa?" sapanya ramah.

"Saya Ayam!," kata Isep dengan percaya diri.

Saya langsung menimpali, "Hah... Loe ayam, gue kira alien!"

Kami ngakak bareng, termasuk Mas Pecel yang sampai geleng-geleng kepala.

"Maksudnya, saya pesan pecel ayam," kata Isep sambil nyengir.

Setelah Isep selesai, giliran Usep yang angkat suara. "Kalau saya pecel tempe, Mas. Tapi sambelnya ekstra ya, saya butuh energi buat nangkep alien kayak Isep."

Atep menyusul dengan nada serius yang sok bijak, "Saya pecel telur, Mas. Soalnya hidup ini butuh protein dan keseimbangan."

Semua langsung menoleh ke saya. "Nah, kalau loe, Sep? Jangan bilang loe pesan aneh-aneh lagi."

Saya tersenyum dan menjawab mantap, "Pecel ayam, tanpa sambel pecel."

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline