Lihat ke Halaman Asli

Asep Setiawan

Membahasakan fantasi. Menulis untuk membentuk revolusi. Dedicated to the rebels.

Cara Mudah Memahami Hukum II Thermodinamika: Entropy

Diperbarui: 6 Juli 2024   17:45

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

Pemahaman tentang entropy pertama kali muncul dari fakta bahwa panas dari suhu tinggi bisa mengalir secara spontan ke suhu yang lebih rendah membentuk keseimbangan thermal. Sementara aliran dari suhu rendah ke suhu tinggi tidak bisa terjadi. Tidak ada proses spontan dari suhu rendah ke suhu tinggi. Bentuk lain dari pemahaman ini adalah kerja secara spontan bisa terjadi dari tekanan tinggi ke tekanan rendah, tapi tidak bisa terjadi sebaliknya. Dari fenomena inilah lahir pemahaman tentang proses irreversible. 

Entropy secara umum melarang terjadinya proses reversible ataupun siklus secara spontan, kecuali dalam sistem tertutup ataupun adanya pengaruh eksternal. Sehingga entropy dipahami sebagai suatu proses irreversibel.

Pemahaman kedua tentang entropy lahir dari fenomena bahwa tidak mungkin mencapai mesin dengan efisiensi seratus persen. Sebagian besar energi tidak menghasilkan kerja melainkan terbuang menjadi panas. Panas yang terbuang itu tidak bisa digunakan kembali untuk menghasilkan kerja. Fakta ini memperkuat pemahaman tentang proses irreversibel pada konsep entropy.

Pemahaman ketiga lahir dari fenomena bahwa sejumlah energi menghasilkan kenaikan suhu tertentu. Sehingga entropy dirumuskan sebagai energi per perubahan suhu.

Pemahaman keempat hadir dari pandangan bahwa kondisi makroskopik yang tampak dalam bentuk suhu, tekanan, dan volume terhubung dan tergambar melalui kondisi makroskopik nya pada gerakan dan posisi atom dan molekul. Pemahaman ini melahirkan sejumlah rumus tentang Thermodinamika dalam kondisi gas ideal.

Pemahaman keempat ini melahirkan rumusan entropy sebagai distribusi statistik. Penerapan pemahaman ini pada sejumlah sistem, model, dan disiplin ilmu menghasilkan rumus yang merupakan turunan dari rumus Boltzmann ini.

Pemahaman kelima merupakan pemahaman kolektif dari empat pemahaman sebelumnya, sehingga entropy dipahami sebagai tingkat disorder, randomness, dan uncertainty yang bersifat irreversible dan probabilistik.

Pemahaman kita tentang sistem relativitas, chaos, dan probabilistik dalam mekanika kuantum, relativitas umum, relativitas khusus, dan chaos theory bisa ditelusuri dari kelima pemahaman tentang entropy ini.

Berdasarkan pemahaman kelima ini boleh lah kita mengembangkannya menjadi entropy adalah tingkat deformation, rearranggement, scattering, dan destruction. Keempat pemahaman ini merupakan turunan dari dua sifat utama dari entropy yaitu disorder dan randomness. Kita sebut ini sebagai pemahaman keenam.

Semuanya ketujuh sifat ini yaitu disorder, randomness, uncertainity, deformation, rearranggement, scattering, dan destruction ini menunjukkan bahwa entropy selalu meningkat seiring waktu dan irreversible.

Lalu bagaimana entrophy pada semesta di awal kelahirannya yang mana dalam kondisi sangat padat, sangat panas, dan sangat seragam itu? Apakah berada dalam kondisi entropy tinggi ataukah dalam entropy rendah? Bagaimana pula kondisi entropy pada semesta saat ini? Bagaimana hubungan entropy dengan semesta yang mengembang? Bagaimana entropy dalam semesta yang terus mendingin? Bagaimana entropy dalam semesta yang adiabatik? Bagaimana hubungan antara entropy dengan complexity?




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline