Lihat ke Halaman Asli

Asep Setiawan

Membahasakan fantasi. Menulis untuk membentuk revolusi. Dedicated to the rebels.

Kereta Cepat, AI, dan Paradoks Ekonomi

Diperbarui: 17 September 2023   08:03

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Finansial. Sumber ilustrasi: PEXELS/Stevepb

Ketika Kereta Cepat Hanya Jadi Kereta Barang

Penerapan teknologi secara umum ataupun secara khusus adalah penerapan AI ke dalam industri harus memperhatikan daya serap pasar dan daya dukung ekonomi.

Keberadaan Kereta Api Cepat Jakarta Bandung (KACJB), saya lebih suka menggunakan istilah ini ketimbang KCIC, yang merupakan teknologi mutakhir buat Indonesia jelas harus didukung dengan mobilitas penduduk yang tinggi di dua pusaran besar ekonomi nasional yaitu Bandung dan Jakarta.

Jika eksistensi KACJB ini tidak didukung oleh mobilitas penduduk yang tinggi, ataupun tidak menjadi trigger peningkatan perkembangan ekonomi di kedua daerah itu, yang mana hal ini pada akhirnya akan meningkatkan mobilitas penduduk, maka kita harus menerima kenyataan bahwa kereta cepat itu yang super canggih dan super mewah itu hanya akan menjadi kereta angkut barang saja, dan bukan kereta angkut manusia.

Dalam perdagangan online yang sedang sangat berkembang saat ini mobilitas barang lebih aktif ketimbang mobilitas orang. Sehingga jika kereta api cepat tidak cukup menarik buat penumpang manusia, bisa dialih fungsikan menjadi kereta barang.

Paradoks Ekonomi Mikro

Masalah ekonomi dan khususnya industri bukan melulu pada sisi produksi yaitu tentang bagaimana meningkatkan efisiensi dan produktivitas, seperti misalnya bagaimana menghasilkan produk dengan biaya produksi teroptimal, tapi juga terutama pada bagaimana produk tersebut bisa diserap pasar dengan baik.

Untuk sisi pertama yaitu sisi efisiensi dan produktivitas, perusahaan dapat  melakukannya secara mandiri dan sendiri-sendiri. Tapi untuk sisi kedua yaitu sisi pasar, maka selain perusahaan tidak saja melakukannya dengan memilih pasar terbaik, menerapkan teknik pemasaran terefektif, dan melakukan manipulasi pasar yang bisa dilakukan secara mandiri dan sendiri-sendiri berdasarkan sistem internal perusahaan, melainkan perusahaan juga terikat oleh kapasitas pasar secara keseluruhan yang tidak bisa dipengaruhi dan digerakkan perusahaan secara sendirian dan mandiri.

Kapasitas pasar secara matematis dapat tergambar melalui PDB dan Pendapatan per Kapita. Kapasitas pasar merupakan aggregat seluruh daya ekonomi dalam sebuah sistem ekonomi. Sebuah perusahaan seringkali adalah bagian yang sangat kecil dari keseluruhan perekonomian.

Paradoks Pasar

Perusahaan bisa mengembangkan, merekayasa, dan memanipulasi produk untuk masuk ke "pasar lautan biru" sebagai bagian dari upaya memanfaatkan dan memanipulasi pasar. Tapi ini punya batasan, yaitu efektif jika kapasitas pasar secara keseluruhan sangat besar dan terus berkembang dengan pertumbuhan yang tinggi.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline