Whatsapp Mengganti PP Pengguna, Pertanda Apa?
Rabu dini hari itu tanggal 22 Maret 2023 saya membaca berita-berita pertemuan Xi Jinping dengan Putin di beberapa situs berita populer. Sebagian berita itu saya share ke seorang teman melalui aplikasi percakapan Whatsapp untuk bahan diskusi dengan disertai sedikit komentar. Pertemuan ini jelas sangat penting karena akan sedikit banyak memengaruhi konstelasi dan tata dunia di kemudian hari. Satu link berita saya bagikan ke status Whatsapp saya dengan disertai komentar.
Di status Whatsapp itu saya tuliskan komentar, "Jabat tangan yang mengguncang dunia. Dunia intelijen, analisis intelijen, dan pertahanan negara-negara sedunia dibuat sibuk dengan pertemuan ini. Akankah pertemuan ini akan menghasilkan tata dunia baru? Seperti dalam fisika, mulai sekarang kita harus lebih seksama memperhatikan flow dan movement sumberdaya negara-negara terutama negara-negara yang terpengaruh langsung dengan hasil pertemuan ini." Sampai sini tidak ada masalah.
Lalu saya ganti photo profile dengan foto jabat tangan antara Xi dengan Putin. Dari situ kejutan datang.
Sekitar jam 10 malam, setelah bangun tidur karena saya biasa tidur setelah shalat isya, saya dapati aplikasi Whatsapp saya dalam posisi di pengaturan. Photo profile saya yang awalnya adalah foto Xi dan Putin telah terhapus. Saya sangat kaget.
Kejadian ini membuat saya berkesimpulan bahwa developer Whatsapp bisa masuk ke pengaturan pengguna dan bahkan mengganti pp pengguna. Lebih lanjut saya bertanya-tanya, apakah developer Whatsapp punya hak dan kewenangan mengganti pp penggunanya? Apakah developer Whatsapp dibenarkan oleh hukum untuk melakukan itu? Bagaimana dengan jaminan keamanan data dan kerahasiaan percakapan pengguna yang konon terenskripsi end-to-end? Ada apa dengan foto Xi dan Putin tersebut? Apakah pertemuan Xi dan Putin memang benar mengguncang dunia?
Kejadian ini membuat saya teringat ketika saya masih aktif bermain Facebook beberapa tahun lalu, sampai akhirnya saya memutuskan untuk berhenti bermain Facebook setelah akun saya dibajak dan dihapus oleh seseorang. Pembajakan itu diawali dengan penggantian password akun saya yang terkonfirmasi ke akun imel saya. Cuma saya terlambat mengetahuinya. Lalu saya minta adik saya untuk mengetahui apakah akun itu masih ada atau tidak, karena dia ada dalam daftar pertemanan saya, dan ternyata akun Facebook saya sudah tidak ada, sudah terhapus.
Satu yang paling saya sayangkan dari terbajak dan terhapusnya akun Facebook saya itu adalah seratusan lebih tulisan saya di Page yang merupakan bagian dari Facebook. Saya mempertanyakan sistem keamanan Facebook. Akhirnya saya kapok bermain Facebook lagi.
Kejadian hilang terhapusnya foto Xi dan Putin dari pp Whatsapp saya membuat saya meragukan sistem keamanan di Whatsapp. Saya mulai mempertimbangkan untuk tidak lagi menggunakan Whatsapp.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H