Lihat ke Halaman Asli

Asep Setiawan

Membahasakan fantasi. Menulis untuk membentuk revolusi. Dedicated to the rebels.

Doa Ketika Masjid-masjid Dikunci

Diperbarui: 14 Desember 2022   07:52

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Seorang gelandangan melakukan sholat malam bersajadahkan selembar koran bekas di emperan Sabar Subur.

Sementara masjid-masjid terkunci. Luas dan megahnya adalah keangkuhan dalam bisu.

Bulan, bintang, dan angin malam menjadi makmum.

Sebentar lagi hujan.

Di akhir sholat dia berdoa,

"Wahai Raja di Raja yang Maha Kaya, sungguh hajatku sangat banyak, sedangkan aku dapati diriku terbelenggu banyak keterbatasan, dan aku tidak pernah kecewa kepada Engkau barang sedikit pun. Engkaulah satu-satunya yang paling pemurah dan paling pengasih."

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline