Merokok bisa disebut sebagai salah satu kemewahan di Inggris. Tentu kesan ini tidak semuanya benar. Namun itulah yang saya lihat setidaknya dalam satu dasa warsa ini. Harga rokok dipatok tinggi sehingga satu bungkus bisa harganya hampir Rp 50.000 dan bahkan lebih. Dengan harga sebungkus rokok itu,harga makanan pokok lumayan bersaing. Membeli satu bungkus rokok sudah cukup mahal apalagi kalau frekuensi merokoknya sering pasti akan lebih mahal lagi. Lucunya yang saya lihat sebagian perokok orang Indonesia atau orang bule, lebih memilih tembakau linting. Di banyak toko tembakau dan kertasnya dijual bebas. Namun jangan sembarangan membelinya, anak di bawah umur tidak diperbolehkan. Pembeli yang kelihatan seperti anak SMA akan ditanya usianya. Penjual sangat berhati-hati soal ini.Jika diketahui menjual rokok kepada anak di bawah umur maka penjual akan ditindak tegas dan dihukum. [caption id="attachment_115520" align="aligncenter" width="630" caption="Penjualan rokok di Inggris (Foto:Independent)"][/caption]
Saya pernah diberitahu ada operasi untuk mengetes kepatuhan hukum toko atau warung dalam menjual rokok.Si anak di bawah umur ini dipasang kamera tersembunyi di jaketnya lalu diminta aparat pura-pura mau membeli rokok ke warung.Nah kalau ketahuan warung itu tidak berhati-hati maka ada bukti berupa rekaman video yang bisa membawanya ke pengadilan dan berakhir dengan penutupan izin tokonya. Tidak seperti dulu,merokok mungkin sudah lumrah dimana-mana di Inggris. Sekarang,selain harganya yang mahal ada perkembangan lain.Legislasi di Inggris menjatuhkan larangan untuk merokok di tempat umum. Tepatnya 1 Juli 2007 larangan merokok hampir dilakukan di semua tempat. Jadi wisatawan Indonesia yang mau ke Inggris siapkan saja dulu mentalnya ya, merokok tak mudah lagi dilakukan seenaknya. Kita lihat konsekuensinya.Di kantor misalnya dulu bisa merokok di dalam ruangan kemudian bergeser di kompleks gedung tetapi di luar ruangan. Jadi para perokok biasanya turun ke lantai dasar kemudian ke halaman parkir dan berkumpul untuk merokok. Setelah selesai dengan hajat merokoknya baru boleh masuk kantor lagi. Sekarang hampir semua gedung perkantoran melarang karyawannya - tentu ada juga yang sembunyi-sembunyi tapi cepat ketahuan karena bau asap rokok - merokok di bagian kantornya. Artinya di tempat parkir sudah tidak boleh maka alternatifnya di luar gedung. Di luar gedung ini bisa berarti di pintu masuk atau sama sekali di luar bangunan. Bayangkan saja kalau lagi winter. Perjuangan untuk merokok ini tidak ringan. Kalau sudah kecanduan memang tak bisa ditolak. Dingin-dingin juga terpaksa harus turun dan keluar gedung. Bayangkan pula kalau dia ada di lantai lima atau lantai sepuluh gedung, lumayan capek khan? [caption id="attachment_115527" align="aligncenter" width="400" caption="Tempat merokok diluar gedung (sumber foto internet)"][/caption]
Beberapa tempat masih diizinkan untuk merokok misalnya shelter bus, tempat telepon umum, ruangan hotel yang tersedia, rumah jompo, penjara, anjungan minyak, rumah sakit jiwa, tempat pertunjukan atau televisi kalau ada adegan merokok serta toko penjual rokok dan pipa kalau memang diperlukan sampel. Lebih berat lagi bagi para perokok ini adalah di supermarket, di pub, di stasiun bus dan kereta api hampir tidak ada tempat untuk merokok. Di stasiun kereta dulu masih bisa sebelum naik ke kereta sekarang sama sekali terlarang. Jika ketahuan hukumannya berat ! Bagi para penggemar pub ini juga sudah berat. Dulu hanya Skotlandia yang melarang di semua pub dan tempat minum-minum untuk merokok di dalamnya, sekarang di England pun tidak boleh sembarangan merokok di dalam tempat bersosialnya orang Inggris pada umumnya. Larangan merokok di tempat umum ini diberlakukan karena berdasarkan riset asap rokok itu merusak kesehatan orang di sekelilingnya. Rekomendasi para dokter ini begitu kuatnya sampai produsen rokok pun tak bisa menentangnya dengan mudah. Faktor kesehatan masyarakat memang menjadi alasan utama mengapa merokok tidak boleh di sembarang tempat.Apalagi bagi anak-anak dan ibu hamil maka asap rokok yang terisap secara tidak sengaja itu akan besar konsekuensinya. Para perokok pasif ini katanya malah menjadi korban dari para perokok aktif. Menekan asap rokok juga dianggap akan mengurangi polusi udara. Di Inggris dan negara Eropa lainnya dimana kualitas udara dijaga ketat mulai dari knalpot truk dan mobil, maka dengan mengurangi polusi asap rokok maka diharapkan akan semakin bersih dan sehat udara di sekelilingnya yang digunakan bersama mulai anak-anak sampai orang dewasa. Mungkin logika kesehatan ini lebih mengemuka di Inggris daripada hanya fatwa-fatwa keagamaan soal larangan merokok. Dan logika kesehatan ini melalui proses perdebatan dan diskusi panjang antar para pakar kesehatan yang pro dan kontra rokok bahkan sampai perdebatan di parlemen. Oleh sebab itu sebelum jatuh larangan merokok di tempat umum publik juga ikut terlibat dalam perdebatan mengenai manfaat dan mudharat asap rokok yang dikeluarkan para perokok. Jelas di sini ada yang dirugikan yakni produsen rokok. Namun solusinya kemudian beberapa gedung dan tempat umum memberikan ruangan khusus tertutup untuk para perokok. Asap rokok hanya ada di ruangan tersebut yang pemerintah sediakan di tempat umum. Hanya tentunya tidak mudah juga menemukan tempat tersebut karena tidak semua kantor menyediakannya. Bukan karena alasan kontra rokok tapi juga disebabkan biaya yang harus dikeluarkan membangun tempat tersebut dan tentu membersihkannya setiap hari dari debu dan puntung rokok. Jadi merokok di Inggris bisa dikatakan mewah karena harganya mahal dan untuk merokok juga diperlukan tempat khusus. Di hotel dan penginapan jelas tidak boleh merokok di dalam kamar. Oleh karena itu para perokok ini seperti semakin sulit posisinya. Ditambah lagi alasan kesehatan dan kampanye penyembuhan perokok, maka semakin lengkap upaya menghilangkan kebiasaan merokok di dalam masyarakat. Kalau tidak salah di film-film dan iklan juga semakin berkurang terlihat aktor dan aktrisnya merokok. Coba saja tengok di televisi Inggris dan Eropa lainnya hampir tidka ada iklan rokok. Mungkin ini sebuah proses bukan untuk mematikan produsen rokok atau mengurangi pendapatan cukai dari rokok tapi menggugah kesadaran bahwa kesehatan semua lebih penting daripada hanya mengutamakan kebiasaan merokok. Sekarang malah muncul teknologi rokok baru. Rokok ini diisap seperti merasakan rokok sebenarnya tapi tidak ada asapnya ! Jadi meski ada proses hukum melarang merokok di tempat umum ternyata masih ada juga produsen yang menyediakan rokok tanpa asap. Ini tentu peluang bisnis baru bagi produsen rokok yang akan menyenangkan mereka yang sudah kecanduan merokok. ***
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H