Untuk menuju Istana Buckingham, rombongan mempelai Kerajaan Inggris Pangeran William dan Catherine Middleton harus melalui Lapangan Trafalgar atau terkenal dengan nama Trafalgar Square. Di lapangan ini terdapat monumen tinggi dengan patung Kapten Nelson di atasnya. Trafalgar Square telah menjadi semacam lapangan kebebasan serta banyak dikunjungi wisatawan.
Saya ingin mengajak pembaca melihat lapangan bersejarah ini sesudah melalui Whitehall dimana terletak kantor PM di Downing Street dan pengawal berkuda Ratu Inggris Life Guards. Monumen ini didirikan 1843 untuk memperingati kemenangan Laksanama Horatio Lord Nelson atas armada Perancis dalam Pertempuran Trafalgar 21 Oktober 1805. Monumen ini tingginya sekitar 52 meter.
Pada abad ke-14 sampai akhir abad ke-17, sebagian wilayah yang sekarang menjadi Trafalgar Square merupakan halaman dari Great Mews atau bisa disebut pula sebagai gudang atau tempat kereta atau kendaraan berada yang melayani Whitehall Palace. pada awal abad ke-18, Mews ini tidak digunakan lagi oleh Royal Household sehingga kawasan ini dibersihkan. Tahun 1812 arsitek John Nash mengembangkan konsep baru untuk memperbaiki wajah London. Dia menginginkan space atau halaman ini menjadi lapangan kultural, terbuka untuk umum. Baru tahun 1830 secara resmi dinamakan Trafalgar Square.
Dalam perkembangan berikutnya tahun 1800-an kawasan ini mengalami perubahan besar. Tahun 1832 mulai dibangun National Gallery di dekatnya dengan arsitek William Wilkins. Setelah National Gallery selesai, tahun 1838 Sir Charles Barry yang menjadi arsitek Palace of Westminster mengajukan rancangan mengembangkan Trafalgar Square. Dalam rancangannya terdapat tangga menuju National Gallery, tangga dan monumen Nelson serta dua air mancur.
Tahun 1843, Nelson's Column yang berada di tengah lapangan ini dibangun dengan rancangan William Railton. Kemudian tahun 1845 dibangun air mancur yang didasarkan pada desain Sir Charles Barry. Lalu Sir Edwin Landseer merancang patung singa yang mengawal Nelson's Column pada tahun 1867.
Pada era modern Trafalgar Square terus dikembangkan. Juli 2003 sesudah mengalami perombakan selama 18 bulan maka kawasannya lebih lapang.
Ruang untuk pejalan kaki di teras utara kini terhubung dengan National Gallery. Terjadi pula perubahan lainnya seperti adanya kafe, toilet umum dan lift untuk orang cacat. Kini di era modern Trafalgar Square memiliki nilai sejarah yang signifikan baik monumen dan patung di dalamnya. Sejak pembangunan awal 1800-an menjadi ajang gerakan demokrasi dan aksi protes.
Setiap minggu ada saja yang mengadakan unjuk rasa terkait masalah politik, keagamaan dan isu-isu lainnya. Secara tradisional Wali Kota mendukung tradisi demokrasi ii dan memberikan aksis ke lapangan ini untuk memperjuangkan niali-nilainya. Saya teringat ketika terjadi demonstrasi besar anti Perang Irak di London beberapa tahun lalu, maka di Trafalgar Square ini diberi tempat sebagai ajang "menjatuhkan patung George Bush" perlawanan simbolis ketika tentara Amerika menjatuhkan patung Saddam Hussein di Baghdad.
Menikmati keindahan lapangan ini bisa sambil duduk di tangga atau di tempat duduk yang disediakan dari kursi beton. Burung merpati beterbangan manja di sekitar para wisatawan seolah meminta untuk diberi makan. Burung-burung ini tidak pernah jauh dari lapangan dan tetap berada di Trafalgar Square. Bagi yang pernah bertandang ke sini, coba rasakan keindahannya.
Ada air mancur, ada monumen yang tinggi, ada patung singa dan bangunan sekelilingnya juga mendukung. Lapangannya tidak luas tetapi terasa nilai sejarahnya. Nilai sejarah Trafalgar Square ini akan bertambah tatkala pasangan baru Kerajaan Inggris Pangeran William dan Kate Middleton akan lewat dengan kereta kencana kerajaan. ***
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI