Lihat ke Halaman Asli

Indikator Pencapaian Kompetensi

Diperbarui: 5 September 2022   11:57

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Image: olahan canva.com

Bagaimana cara guru mengetahui bahwa tujuan pembelajaran yang dirancangnya sudah tercapai? Apa indikatornya?

Ada berbagai cara yang bisa dilakukan guru dalam mengukur ketercapaian tujuan pembelajaran.

Cara pertama, peserta didik diminta untuk mengerjakan soal di buku teks setelah mereka selesai mempelajari satu materi pelajaran. Terkadang ditambahi dengan memberi peserta dengan kuis. Peserta didik yang berhasil menjawab pertanyaan dengan baik dianggap sudah tuntas belajarnya dan tujuan pembelajarannya tercapai.

Cara kedua, pada materi yang tujuan pembelajarannya menceritakan kembali, guru memberi tugas kepada peserta didik untuk menceritakan kembali apa yang sudah mereka pelajari. Tugas diberikan dengan memberi kebebasan kepada peserta didik dengan caranya masing-masing. Mereka bisa megerjakan tugas dengan membuat karya puisi, lagu, video, komik atau yang lainnya sesuai dengan minat dan kemampuan literasi masing-masing.

Cara ketiga, guru memberi tugas dalam bentuk proyek mandiri atau kolaborasi, tapi disesuaikan dengan waktu yang tersedia. Jika tugas proyek tidak selesai karena keterbatasan waktu maka tugas diganti dengan mengerjakan kuis.

Bagaimana? Kira-kira cara mana yang benar dan paling tepat dilakukan di kelas untuk mengukur ketercapaian tujuan pembelajaran?

Cara pertama, akan tepat jika kompetensi yang ingin dicapai pada Tujuan Pembelajaran adalah berupa pemahaman. Namun jika Tujuan Pembelajarannya adalah mengaplikasikan atau mendemonstrasikan, maka kurang tepat bila pengukurannya hanya dengan latihan soal.

Cara yang ketiga, menggunakan proyek atau kuis bergantung pada ketersediaan waktu. Namun kompetensi yang diukur pada proyek belum tentu bisa juga diukur dengan kuis. Ini adalah dua alat ukur yang tujuannya berbeda. Penentuannya bukan pada ketersediaan waktu, melainkan Tujuan Pembelajarannya.

Sementara cara yang kedua, dengan melihat kembali pada kompetensi yang mau diukur. Dengan memberi kebebasan kepada peserta didik untuk menentukan sendiri bentuk tugasnya. Peserta didik bisa membuat komik, lagu, video atau karya lain yang bisa dipakai sebagai media bercerita. 

Karena kompetensi yang mau diukur adalah kemampuan menceritakan kembali. Dengan pengelompokan peserta didik berdasarkan minat atau kemampuan literasinya, guru dapat memberikan diferensiasi instruksi berdasarkan kebutuhan peserta didik.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline