Lihat ke Halaman Asli

Solusi Keluar dari Masalah

Diperbarui: 7 Agustus 2022   06:32

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Adakah yang merasa hidup ini berat? Banyak tanggungan, banyak soalan dan banyak tuntutan yang harus dipenuhi? Adakah yang hampir putus asa karena masalah hidup terasa semakin rumit? Hingga terbesit tanya "dimana dan bilakah pertolongan Allah akan datang?"

Jangankan kita, para nabi pun ditimpa masalah dan ujian yang bisa dibilang tidak ringan.

Nabi Adam, harus terusir dari surga yang penuh kenikmatan, hingga harus hidup terpisah di bumi dengan istri terkasih sebelum akhirnya dipertemukan setelah sekian lama mengembara saling mencari.

Nabiyullah Nuh, senantiasa mendapatkan cemoohan dan caci maki selama tak kurang dari 950 tahun berdakwah dan hanya sedikit yang mengikutinya.

Ibrahim harus terusir dari kampung halamannya, difitnah dan dibakar hidup-hidup. Tak dikaruniai anak sampai usia senja.

Yusuf as harus merasakan dingin dan gelapnya sumur di usia yang masih muda, dimusuhi saudara-saudaranya, difitnah hingga dijebloskan ke penjara selama bertahun-tahun.

Ayyub yang mengidap penyakit kronis bertahun-tahun, bangkrut habis seluruh hartanya hingga dibenci, ditinggalkan istri dan anak-anaknya.

Apakah mereka mengeluh, mengiba dan putus asa? Ternyata tidak. Lalu bagaimana mereka bisa melewati semua cobaan itu? Terlepas dari peran mereka sebagai seorang nabi, mereka tetaplah manusia seperti kita. Dan hal yang dilakukan mereka adalah tak pernah sedikitpun melupakan Allah dalam setiap langkah hidupnya.

Allah SWT berfirman: "maka ingatlah kepada-Ku, niscaya Aku akan ingat pula kepadamu" (QS. Al-Baqarah ayat 152)

Buya Hamka menukil pendapat Ibnu Abbas ra. Ketika menafsirkan ayat ini, bahwa yang dimaksud dengan firman Allah tersebut adalah bahwa barangsiapa yang senantiasa mengingat Allah dengan berlaku taat, maka Allah pun akan mengingatnya seraya memberi ampun kepada-nya.

Salah sebuah riwayat dari Ibnu Asakir dari ad-Dailami memberi tafsir, "maka barangsiapa yang ingat akan Daku dan diikutinya ingat itu dengan taat maka menjadi kewajiban lah atas-Ku membalas ingatnya itu dengan mengingatnya pula, dengan jalan memberinya ampun. Dan barangsiapa yang ingat kepada-Ku, tetapi dia berbuat durhaka (maksiat), Aku pun akan mengingatnya pula dengan menimpakan ancaman kepadanya.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline