Lihat ke Halaman Asli

Harga Sebuah Pernikahan, antara Tradisi dan Realitas Ekonomi

Diperbarui: 28 November 2024   18:47

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Hiburan di acara Resepsi Pernikahan (Dokumentasi pribadi)

Ketika seseorang melakukan akad nikah (Ijab Qabul), maka setelahnya biasanya diadakan walimatul 'ursy. "Walimatul Ursy" berasal dari kata Arab "walimah", yang berarti "berkumpul", dan "ursy", yang berarti "pernikahan." Jadi, walimatul 'ursy adalah perayaan yang diadakan setelah pernikahan untuk merayakan dan mensyukuri nikmat yang diberikan Allah kepada pasangan mereka.

Walimatul 'Ursy, yang sejatinya merupakan anjuran mulia dari Nabi Muhammad SAW, kini seringkali berubah menjadi ajang penuh sensasi dan kemewahan. 

Padahal, tujuan awal dari acara ini adalah untuk berbagi kebahagiaan dengan sesama serta mengabarkan bahwa dua insan, yang sebelumnya tidak memiliki ikatan apa-apa, kini setelah ijab qabul resmi menjadi pasangan suami istri. 

Esensi sederhana dari syiar pernikahan ini kadang tersisihkan oleh gemerlap pesta, meninggalkan kita untuk merenungkan bagaimana menjaga keseimbangan antara tradisi, syariat, dan modernitas.

Anjuran Mengadakan Walimatul 'Ursy

Walimatul 'ursy, atau syukuran pernikahan, adalah tradisi yang sangat dianjurkan oleh Nabi Muhammad Shallallahu 'alaihi wa sallam. Dalam sebuah hadits, beliau bersabda, "Adakanlah walimah, walaupun hanya dengan seekor kambing." (HR. Al-Bukhari no. 5167, kitab an-Nikaah, dan Muslim no. 1427, kitab an-Nikaah)

Hadits ini menunjukkan pentingnya mengadakan walimah sebagai bentuk rasa syukur atas pernikahan yang telah berlangsung. Walimah tidak harus diadakan secara besar-besaran atau mewah, melainkan sesuai dengan kemampuan. 

Pesan ini mengajarkan bahwa esensi dari walimah adalah berbagi kebahagiaan dan keberkahan dengan keluarga, tetangga, dan masyarakat sekitar, sehingga mempererat tali silaturahmi.

Adat pesta pernikahan (walimatul 'ursy) di setiap daerah memiliki keunikan tersendiri yang mencerminkan identitas budaya masyarakatnya. Perbedaan ini terlihat dari cara penyelenggaraan hingga elemen yang dianggap wajib hadir dalam sebuah perayaan. 

Di beberapa daerah, sebuah pesta belum dianggap sah atau meriah tanpa kehadiran hiburan tertentu. Misalnya, di kalangan tertentu, hiburan seperti Orkes Melayu yang megah dan berbiaya tinggi menjadi simbol kemeriahan dan kebanggaan tersendiri. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline