Lihat ke Halaman Asli

Penghormatan, Kepatuhan, dan Pembelajaran: Refleksi Hubungan Guru dan Siswa dari Masa ke Masa

Diperbarui: 14 November 2024   15:19

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokumen pribadi 

Penghormatan, Kepatuhan, dan Pembelajaran: Refleksi Hubungan Guru dan Siswa dari Masa ke Masa

Beberapa hari lagi, para insan pendidik di seluruh Indonesia akan memperingati Hari Guru. Momen ini menjadi waktu yang istimewa untuk mengenang jasa dan dedikasi para guru dalam membentuk generasi penerus bangsa. 

Berbagai kegiatan dan acara penghargaan akan digelar sebagai bentuk apresiasi atas peran penting mereka dalam dunia pendidikan. 

Ini adalah saat yang tepat untuk mengungkapkan rasa terima kasih dan penghormatan kepada mereka yang telah berjuang tanpa lelah untuk mencerdaskan kehidupan anak bangsa.

Guru sering digambarkan sebagai orang yang harus "digugu lan ditiru", yang berarti dihormati dan dijadikan contoh. 

Menurut interpretasi ini, apapun yang disampaikan atau dilakukan oleh seorang guru adalah benar dan harus diikuti. 

Apakah benar bahwa setiap tindakan atau perkataan guru selalu baik dan layak dijadikan contoh?

Dalam kenyataannya, meskipun mereka memainkan peran penting sebagai pendidik dan pembimbing, seorang guru tetaplah manusia. 

Oleh karena itu, penting bagi kita untuk menghindari menganggap semua tindakan guru sebagai tidak dapat dipertanyakan. 

Sebagai pembelajar, kita harus memiliki kemampuan kritis untuk menilai apa yang baik dan sesuai dengan nilai-nilai yang tepat.

Oleh karena itu, menghormati seorang guru tidak berarti menghilangkan penilaian yang objektif. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline