Lihat ke Halaman Asli

Menanam Bibit Kebaikan

Diperbarui: 10 Agustus 2024   14:07

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Menanam Bibit Kebaikan

Pagi itu, suasana hati penuh kebahagiaan. Bersua dengan seorang teman lama, obrolan hangat mengalir, penuh canda dan cerita. Namun, di balik senyum dan tawa, ada kisah pilu yang terselip. Teman lama ini bercerita tentang kehidupan yang terasa berat. Ekonomi yang stagnan, hutang yang seakan tak berujung, membuat hidupnya penuh kekalutan.

Di tengah cerita itu, ia menerima sebuah nasihat yang singkat namun dalam maknanya: "Perbanyaklah berbuat kebaikan, sebanyak-banyaknya." Sebuah kalimat sederhana, tapi mengubah cara pandangnya. Sejak saat itu, ia mulai menyibukkan diri dalam kebaikan. Dengan senyum yang tulus, kata-kata yang lembut, hingga bantuan kecil yang tulus (baik melalui tenaga, waktu, atau biaya) semuanya dilakukannya dengan niat yang murni.

Tak disangka, atmosfer kehidupannya pun perlahan berubah. Hutang-hutangnya mulai terbayar sedikit demi sedikit, tanpa ia tahu dari mana datangnya rezeki. Ada saja pintu-pintu yang terbuka, memberi jalan keluar di saat ia paling membutuhkannya. Hingga akhirnya, kebahagiaan yang dirindukan itu datang. Senyum sumringah tak lagi lepas dari wajahnya, menyambut hari-hari dengan penuh syukur dan rasa lega. Ternyata, inilah solusi yang selama ini ia cari.

Dulu, ia percaya bahwa hidup hemat dan menahan diri dari memberi adalah jalan menuju kekayaan. Namun, kenyataannya justru sebaliknya, hidupnya terasa semakin sulit. Ia pernah berpikir, "Mengapa harus memikirkan orang lain? Bukankah diri ini sendiri belum tentu cukup?" Tapi, pandangan itu hanya membawa kerugian, membuatnya semakin terjebak dalam kesulitan.

Kini, ia paham bahwa membahagiakan orang lain justru membawa kebahagiaan kembali kepada dirinya. Seperti halnya doa, ketika kita mendoakan kebaikan untuk orang lain, malaikat pun mengamini dan mendoakan hal yang sama untuk kita. Begitu juga dengan perbuatan baik, kebaikan yang kita tanam, akan kembali menyapa kita dengan cara yang tak terduga.

Sejatinya, kebaikan yang kita lakukan bukan hanya untuk orang lain, tapi juga untuk diri kita sendiri. Kadang, kita menanam bibit kebaikan tanpa sadar, dan di suatu waktu nanti, hujan berkah akan menunjukkan di mana bibit itu tumbuh. Sudahkah kita berbuat baik hari ini?

Semoga Allah senantiasa membimbing kita untuk selalu bersyukur dan meridhai segala ketentuan-Nya dalam kehidupan kita. Aamiin.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline