Banyak Bicara Banyak Salah
Dalam era digital seperti sekarang ini, di mana kita dengan mudah dapat mengekspresikan diri melalui media sosial, pesan singkat, atau komentar di berbagai platform. Sering kita baca status seseorang di Facebook, WhatsApp atau Instagram yang ditanggapi kawan-kawannya, yang ujungnya adalah perbuatan ghibah.
Setiap kata yang kita tuliskan di dunia maya akan menjadi jejak digital yang sulit dihapus. Oleh karena itu, marilah kita bijak dalam menggunakan media sosial dan selalu menjaga etika dalam berkomunikasi.
Dalam sabdanya yang penuh hikmah, Rasulullah shallallahu alaihi wasallam mengingatkan kita akan bahaya terlalu banyak berbicara. Beliau mengaitkan antara banyak berbicara dengan bertambahnya kesalahan, dosa, dan bahkan ancaman api neraka.
Hadits dimaksud adalah hadits yang diriwayatkan dari Abdullah bin Umar,
"barangsiapa yang banyak bicaranya niscaya akan banyak salahnya, dan barangsiapa yang banyak salahnya maka akan banyak dosanya, dan barangsiapa yang banyak dosanya maka lebih pantas masuk neraka" (H.R. Thabrani)
Mari kita lihat lebih kanjut
Banyak Bicara, Banyak Salah
Ketika seseorang terlalu sering berbicara, peluang untuk melakukan kesalahan dalam ucapan pun semakin besar. Kesalahan ini bisa berupa ghibah (menggosip), namimah (adu domba), bohong, atau kata-kata kasar yang menyakiti hati orang lain.
Banyak Salah, Banyak Dosa
Setiap kesalahan yang kita perbuat, baik itu dalam ucapan maupun perbuatan, akan berbuah dosa. Dosa inilah yang akan menjadi beban bagi kita di akhirat.