Lihat ke Halaman Asli

Cerita Umroh yang Menggetarkan Hati: Kenangan Indah dan Pengalaman Tak Terlupakan

Diperbarui: 1 Juni 2024   13:31

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Foto: Saat di 'Arofah (Dokpri)

Kenangan Indah dan Pengalaman Tak Terlupakan

Setiap kali menonton dan membaca berita tentang ibadah haji, kenangan dari dua belas tahun yang lalu selalu terlintas di benak saya. Tepatnya, pada tahun 2012, saya bersama isteri tercinta, kakak ipar, dan besan perempuan, berkesempatan untuk menunaikan ibadah umroh. Perjalanan ini terasa begitu istimewa karena kami ikut dalam rombongan jama'ah umroh yang diberangkatkan oleh Pemkab Banyuasin, melalui perusahaan perjalanan umroh dan haji ANNATAMA yang berbasis di Jakarta.

Ada beberapa kejadian yang tidak bisa dilupakan dari perjalanan umroh kami. Baik kejadian yang saya alami pribadi maupun yang dialami orang lain dalam rombongan kami. Namun, ada satu momen yang paling membekas di hati dan pikiran saya.

Berikut ini beberapa kejadian yang sulit saya lupakan.

1. Salah sangka, disangka orang Filipina, tak tahunya asli Cianjur.

Ketika akan berangkat ke kebun kurma, saya bermaksud menukarkan uang Rupiah dengan Real. Untuk itu, saya meminta bantuan sopir yang mengantar kami. Saya sempat berpikir bahwa sopir tersebut berasal dari Filipina, jadi dengan bahasa Inggris yang terbata-bata, saya mencoba berbicara dengannya.

Namun, seketika itu juga, sopir tersebut menjawab, "Bahasa Indonesia saja, Pak, saya dari Cianjur, hehehe." Saya merasa sedikit malu tetapi juga lega mendengar jawabannya. Dengan malu-malu, saya menyampaikan tujuan saya untuk menukarkan uang.

Ternyata, sopir tersebut sangat memahami situasi seperti ini. Dia segera membantu saya menukarkan uang Rupiah dengan Real. Dengan senyum, dia menjelaskan bahwa rata-rata sopir memang sudah mempersiapkan uang untuk keperluan seperti ini, mengantisipasi kebutuhan penumpang.

2. Diajak keliling kota Mekkah

Sehari sebelum berangkat ke Mekkah, saya menerima telepon dari seorang teman lama yang telah lama menetap di Arab Saudi. Dia mengabarkan bahwa dia akan menunggu kami di Mekkah, karena jika harus ke Madinah, dia akan terlalu lama meninggalkan tugasnya. Teman ini adalah kawan lama kami, teman ketika kami masih aktif di organisasi remaja masjid di kampung.

Ketika tiba di Mekkah sekitar pukul 00.30 waktu setempat, saya segera memberi kabar kepada teman saya tersebut. Saya memberi tahu bahwa kami menginap di Dar Al Tawhid Intercontinental Makkah, yang terletak di samping Fairmont Makkah Clock Royal Tower.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline