Lihat ke Halaman Asli

Asep R Sundapura

Blogger & Culturalpreneur

Pawai Obor, Bubur Sura dan Taliban Nusantara

Diperbarui: 8 Agustus 2021   14:39

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Beberapa minggu ini berita internasional banyak mengulas pergerakan luar biasa Taliban di Afganistan. Pasca ditinggal militer Amerika, Taliban bergerak cepat menguasai banyak pedesaan dan distrik di sejumlah wilayah Afganistan. 

Para simpatisan Taliban di Indonesia mungkin setiap hari mengikuti berita itu. Memang menarik, bagaimana Taliban yang selama belasan tahun seolah mati suri mendadak bangkit dengan luar biasa dan langsung menguasai hampir separo wilayah negara.

 Taliban Nusantara, simpatisan kelas berat Taliban yang ada di Indonesia, menanti dengan berdebar setiap perkembangan berita dari Afganistan. Topik pengetikan Taliban di Google Trends menunjukkan grafik cukup stabil dalam 30 hari terakhir. 

Namun didetik-detik tibanya Muharram atau tahun baru Islam 1443 H, pergerakan Taliban dinilai melemah. Rusia menyebut, Taliban mulai kehabisan bensin dalam upayanya menguasai kota-kota di Afganistan. 


Muharram 1443 H

Saat rakyat Afganistan memasuki Muharram 1443 H dengan rasa takut akibat peperangan, kita di Indonesia harus memiliki rasa syukur. Meskipun Muharram tahun ini tiba dalam suasana pandemi yang belum berakhir, tapi secara umum Indonesia baik-baik saja. Abaikan sejenak kejengkelan kita pada persoalan-persoalan kebijakan pejabat tertentu yang memuakkan. Kita sambut Muharram dengan gembira. 

Di Indonesia, hadirnya Muharram disambut dengan sejumlah tradisi unik seperti Ngadulag, Pawai Obor, dan Ngabubur Suro. Tradisi seperti itu sudah berlangsung lama. Entah kapan dimulainya. Tapi yang pasti bakal berakhir jika Taliban Nusantara berkuasa. 

Tradisi Pawai Obor

Tradisi Obor dilaksanakan setelah Magrib atau Isya. Pesertanya kebanyakan anak kecil dan remaja. Pawai Obor merupakan bentuk kegembiraan kaum muslim di Indonesia dalam menyambut Tahun Baru Islam. Banyak orang Islam menilai, jika tahun baru Kristen saja diperingati dengan meriah dan gegap gempita, masa tahun baru agama sendiri sepi-sepi saja. Dan Pawai Obor tidak ada di negara-negara Islam lainnya. Jadi, khas Indonesia sekali. Persis seperti Tradisi Mudik. 

Pawai Obor banyak dilaksanakan setiap menyambut Muharram. Kelangkaan minyak tanah sebagai bahan bakar disiasati dengan munculnya obor elektrik. Tapi tentu saja pawai obor dengan obor elektrik tidaklah seru. Meskipun obor elektrik lebih aman, murah dan simple tapi membuat rasa tradisionilnya berkurang. Sepanjang masih ada bambu dan api, pawai obor harus tetap berjalan. Begitu pikir sebagian orang. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline