Informasi dari pengurus Serikat Pekerja PT Pelabuhan Indonesia II (SPPI II), sampai saat ini, mogok kerja di beberapa titik (khusunya bagian adminsitrasi Terminal 1 dan 2) masih berlangsung. Kepanduan dan Terminal 3 tetap bekarja namun situasi kemacetan di dalam pelabuhan menjadikan bagian-bagian yang tetap bekerja tidak bisa optimal. Kemacetan lalin di dalam pelabuhan sudah terjadi sejak Rabu sore (16/1) jam 16 yang berlangsung hampir sepanjang hari hingga saat ini. Disinyalir kemacetan terjadi sebagai efek psikologis pengguna jasa akan adanya informasi aksi mogok oleh SPPI II dan anggotanya selama 2 hari berturut-turut mulai hari Kamis (16/1) jam 08.00 sampai dengan Jumat (17/1) jam 23.59. [caption id="attachment_316490" align="alignnone" width="640" caption="Kemacetan di dalam Pelabuhan Tanjung Priok, Rabu malam (16/1) atau saat mogok kerja berlangsung. (foto: dokpri)"][/caption] Para pengguna jasa pelabuhan mengantisipasi aksi mogok dengan mempercepat barang masuk dan keluar dari dan ke Pelabuhan saat sebelum aksi mogok dimulai. Truk-truk datang dan keluar Pelabuhan hampir pada saat bersamaan sehingga menimbulkan dampak kekacauan lalu lintas di dalam dan di luar Pelabuhan. Disamping itu hari Kamis dan Jumat adalah saat peak time adanya closing kegiatan ekspor impor di Terminal Petikemas (Terminal 3, JICT, dan Koja). [caption id="attachment_316483" align="alignnone" width="640" caption="Berita Harian Kompas (Jumat 17/1) tentang dampak mogok kerja pegawai pelabuhan (foto: dok pri)"]
[/caption] Hari ini, sejumlah media nasional seperti Kompas, Bisnis Indonesia, Tempo, dan koran-koran lainnya menurunkan berita tentang kemacetan di Pelabuhan Tanjung Priok akibat mogok kerja pegawai pelabuhan. Seperti diketahui, aksi mogok kerja pegawai pelabuhan ini sudah yang kedua kali dalam kurun waktu dua bulan berturut-turut. Mogok kerja pertama tanggal 23-24 Desember 2013 lalu. Mogok kerja kedua tanggal 16 dan 17 Januari 2014. Sumber dari serikat pekerja pelabuhan menyebutkan mereka akan melakukan aksi mogok ketiga di bulan Februari mendatang jika Dahlan Iskan tidak mencopot RJ Lino dari jabatannya sebagai Dirut Pelindo II. Melihat dampak mogok kerja yang dilakukan pegawai Pelindo II selama dua kali berturut-turut, pemerintah seharusnya segera mengambil tindakan yang lebih tegas. Pembiaran atas persoalan ini berdampak buruk terhadap ekonomi nasional dan kerugian yang secara langsung dirasakan masyarakat.***
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H