Lihat ke Halaman Asli

Asep Parizal

Guru Produktif

Pengalaman Mengatasi Permasalahan Siswa dalam Pembelajaran Produktif di Prodi APHP SMKN 1 Cibadak

Diperbarui: 12 Desember 2022   17:18

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokpri


Pemanfaatan Teknologi Informasi dan Komunikasi dalam Pembelajaran untuk meningkatkan hasil belajar dan motivasi siswa melalui metoda pembelajaran Project Based Learning dengan media Slide Powerpoint, video pembelajaran menggunakan Canva Pro pada materi menerapkan prinsip pengolahan telur mata pelajaran Produksi Hasil Hewani di PRODI APHP SMKN 1 CIBADAK merupakan strategi yang baik untuk digunakan dalam mengatasi masalah siswa dalam pembelajaran setelah pandemi Covid-19 terlewati.

Kondisi yang menjadi latar belakang masalah Peserta didik cenderung pasif karena suasana kegiatan pembelajaran masih cenderung menggunakan teacher centre, peserta didik kurang bisa berkolaborasi dengan peserta didik karena kurang dilibatkan dalam belajar bersama kelompok, media yang kurang menarik hanya berupa buku cetak yang disediakan oleh sekolah, kurang melaksanakan kegiatan LKPD dan kurang adanya pemanfaatan TPACK 

Selama ini pembelajaran juga masih berfokus pada pengetahuan kognitif yang maka solusi yang kami pilih rendah atau belum mencapai HOTS untuk berbagai macam permasalahan diatas adalah pemilihan model pembelajaran PBL maupun PjBL dengan pemanfaatan teknologi dalam pembelajaran seperti media yang menarik dan kekianan dan alat peraga yang mudah dipahami. Diharapkan dengan pemilihan model pembelajaran tersebut peserta didik dapat mengembangkan rasa ingin tahu sehingga peserta didik mampu menggali setiap informasi yang ingin mereka ketahui.

Peran dan tanggung jawab saya dalam kegiatan PPL ini tidak lain adalah sebagai peneliti untuk mengidentifikasi permasalahan yang terjadi pada peserta didik pada mapel yang saya ampu, serta mencarikan solusi yang tepat sasaran dan efektif serta relevan untuk menyelesaikan permasalahn tersebut.

Tantangan yang dihadapi diantaranya, siswa masih kaku dan belum terbiasa dengan model pembelajaran student centre. Sebagian peserta didik masih malu-malu dan belum percaya diri untuk mengkomunikasikan hasil kerja dan belajar kelompok. Kami agak kesulitan mengkondisikan siswa dan peserta didik, beberapa kali jadwal PPL yang kami laksanakan bertabrakan dengan acara agenda sekolah, seperti event peringatan HARLAH Sekolah, bertepatapan dengan penilaian akhir semester dan sebagainya, dimana peserta didik dan lingkungan sekolah tidak kondusif untuk dilaksanakan KBM.

Langkah-langkah yang dilakukan untuk menghadapi tantangan tersebut yakni melakukan kordinasi dengan kepala sekolah, wawancara dengan kepala sekolah serta menyiapkan kajian literatur, merumuskan solusi, membuat perangkat pembelajaran dan meng-agendakan waktu pelaksanaan aksi.

Strategi dilakukan dalam proses ini menggunakan Metoda pembelajaran Model PjBL (Project Based Learning) Metode paparan, video pembelajaran, diskusi, praktikum Pendekatan TPACK dengan menggunakanMedia Pembelajaran PPT, Canva dan Video. 

Materi Pembelajaran memproduksi telur asin adalah materi yang saya ambil dengan menjelaskan jenis- jenis telur yang dapat dikonsumsi, karakteristik telur, teknik penyimpanan telur, pengujian kualitas telur: candling / teropong, uji berat jenis, uji penampakan kuning dan putih telur. teknik pengendalian mutu telur, pengolahan telur, karakteristik bahan, prinsip dasar pengolahan telur, faktor-faktor yang mempengaruhi kualitas produk olahan telur, jenis dan prinsip kerja alat pengolahan telur, alur proses pengolahan telur, proses pengolahan telur dan pengemasan hasil olahan telur.

Penilaian pembelajaran yang diambil yakni 2 penilaian dari  penilaian sikap dilakukan melaui pengamatan terhadap keaktifan dalam proses pembelajaran, penilaian kompetensi pengetahuan Tes tulis dan Tes lisan serta Penilaian kompetensi ketrampilan

Keterlibatan dalam kegiatan ini saya sendiri selaku guru,peserta didik dan kameramen yang membantu proses pengambilan video. Sumber daya atau materi yang diperlukan Fasilitas sekolah. Ruang kelas, RPS, LCD proyektor, laptop, wifi. Alat Perekaman audio video. Kamera, handycam, smartphone, tripod kabel-kabel pendukung.

Dampak dari kegiatan tersebut peserta didik terlihat antusias dan bersemangat serta aktif selama pembelajaran. Hal ini sejalan dengan hasil penilaian sikap peserta didik yang mana rata-rata nilai sikap disiplin adalah 80, rata-rata nilai sikap tanggung jawab 86, serta rata-rata nilai sikap kerja sama 82. Peserta didik secara berkelompok menyelesaikan permasalahan pada LKPD dengan baik. Hasil nilai praktek Memproduksi Telur Asin juga terlihat bahwa peserta didik mampu memperoleh nilai tertinggi 92 serta nilai terendah 80.

Respon orang lain dengan menggunakan strategi ini baik dari siswa, guru maupun kepala sekolah sangat baik dimana  Respon dari peserta didik sangat antusias dan semangat mengikuti proses pembelajaran karena mereka bisa menyaksikan video pembelajaran sebelum melakukan praktek sehingga pada saat praktek tujuan pembelajaran dapat dicapai. Rekan guru menyambut baik dengan apa yang sudah dilakukan terkait strategi ini karena secara tidak langsung memberikan motivasi kepada mereka untuk melakukan hal yang sama demi tercapainya tujuan pembelajran yang diberikan kepada peserta didik. 

Respon dari dari kepala sekolah selaku pimpinan dilembaga tempat saya mengajar kepala sekolah sangat mendukung dengan langkah-langkah serta strategi yang saya pakai,beliau berharap agar kami para guru terus berinovasi dalam meyajikan materi kepada peserta didik.

Secara garis besar kegitan aksi ini berhasil adapun factor-faktor penyebabanya adalah perencanaan yang terukur, perangkat pembelajaran yang lengkap , fasilitas yang ada disekolah cukup memadai, dukungan dari rekan-rekan guru dan kepala sekolah, kerja sama yang baik yang ditunjukan oleh peserta didik.

Ada beberapa kekurangan yang kami hadapi pengelolaan waktu terutama saat pendahuluan perlu ditingkatkan karena yang direncanakan dalam RPP kegiatan pendahuluan 10 menit, namun saat pembelajaran mengahabiskan waktu hampir 20 menit dan pengelolaan kelas perlu ditingkatkan sehingga suasana pembelajaran tetap kondusif baik saat bekerja dalam kelompok maupun saat kegiatan presentasi.

Untuk mencapai tujuan penbelajaran yang baik maka perlu dilakukan analisis permasalahan yang dialami oleh siswa,menganalis sousi,membuat perencanaan dengan baik dan matang serta pada saat aksi dilakukan sesuai dengan perencanaan.


Penulis : Asep Parizal,SP_ SMKN 1 Cibadak- Sukabumi

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H



BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline