Lihat ke Halaman Asli

Asep Nurjamin

suka menulis dan membaca puisi

Di Antara Ibu, Waktu, dan Aku

Diperbarui: 7 November 2018   06:38

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

dok pribadi

Jarum jam mulai memperlambat langkahnya, ada perasaan lelah yang tiba-tiba menyerbu,
ada sesuatu yang patah rubuh,
menimpa kepercayaan diri,
semuanya telah berubah,
aku tak berdiri seperti sedia kala.

Tapi ibu masih tumpuan qolbu,
sandaran resah yang kaukumpulkan diam-diam di dadaku,
walau air mata tumpah di pangkuannya,
dalam dekapan masa lalu yang hangat,
tapi tangan ibu kian lemah,
tapi khasiatnya tak berkurang,
sekali usap hilang luka,
semua kecewa kembali tawar sekali seka,
semua pedih pergi seperti sedia kala.

Jarum jam meperlambat langkahnya,
tapi ibu masih kuat menggenggam tanganku, membisikan sesuatu,
lalu memandangku dengan mata penuh harap, sebentar lagi matahari pagi tiba di sini, bisiknya.

@salam dari Asep Nurjamin di Bumi Guntur Melati




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline