Lihat ke Halaman Asli

Asep Nirman

Mahasiswa Bahasa dan Sastra Arab UIN SGD Bandung

Innalillahi, Ketua PCNU Kabupaten Bandung Dr. KH. Asep Jamaludin M. Ag wafat

Diperbarui: 30 November 2023   12:03

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber: media sosial nu kabupaten Bandung

Bandung-Kabar duka datang dari PCNU Kabupaten Bandung. Ketua PCNU Kabupaten Bandung, Dr. KH. Asep Jamaludin, M.Ag. wafat pada Kamis (23/11/2023) di Rumah Sakit Jantung Jakarta. 

Beliau juga merupakan pengasuh pondok pesantren YAPI Al-Husaeni, cucu KH. Husein perintis Pondok Pesantren Al-Husaeni dan Dosen Fakultas Tarbiyah dan keguruan UIN Bandung. 

Sebagai informasi Pondok Pesantren A-Husaeni berlokasi di Kp. Lebakbiru, Ds. Ciheulang, Kec. Ciparay, Kab. Bandung. 

Kabar tersebut langsung penulis dapatkan dari teman penulis dan media sosial NU kabupaten Bandung. 

Innalillahi Wainna Ilaihi Raaji'uun

Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama Kab. Bandung mengucapkan turut berbelasungkawa atas wafatnya : Dr. KH. Asep Jamaludin, M.Ag. Bin KH. Muhammad Mukhtar Jauhari (Ketua Tanfidziyah PCNU Kab. Bandung & Pengasuh PP YAPI Al-Husaeni) Wafat Pada Hari Kamis, 23 November 2023. Semoga amal ibadah almarhum diterima oleh Allah SWT dan keluarganya yang ditinggalkan diberikan ketabahan. Aamiin Ya rabbal alamin," Unggah media sosial NU Kabupaten Bandung

Saat mendapat wafatnya ketua PCNU, Bupati Kabupaten Bandung Dadang Supriatna merasa kehilangan yang sangat mendalam, “Beliau adalah guru saya, beliau adalah guru kita semua. Beliau bukan hanya kiai, namun beliau seorang negarawan yang selalu berfikir dan ingin berkontribusi untuk kemajuan Kabupaten Bandung," ujarnya mengenang sosok KH Asep Jamaludin.

Beliau dikenal sebagai dosen yang baik, penuh senyum, sangat rendah hati, seorang yang egakiter kepada murid-muridnya. 

Sebagian ulama ahli hikmah berkata: apabila satu ulama wafat, ikan di lautan serta burung di udara pun akan turut berduka cita (akan kepergiannya). Jasadnya akan sirna, namun ia akan selalu dikenang. (Imam Al-Ghazali, Kitab Ihya' Ulumuddin, 2017 Beirut: Dar Al-kotob Al-Ilmiyah) juz 1, halaman 18).

Semoga segala kebaikan dan ilmu yang telah beliau berikan menjadi pahala yang terus mengalir. 




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline