Lihat ke Halaman Asli

Asep Nirman

Mahasiswa UIN Bandung

Sambut Bulan Suci Ramadhan ,Ospai Al-Ihsan gelar Munggahan dan Ziarah ke makam Pendiri Al Ihsan

Diperbarui: 12 Maret 2024   00:02

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Santriwan, Sumber : Dokumtasi Pribadi

Bandung-Dalam rangka menyambut bulan suci Ramadhan, OSPAI Al-Ihsan mengadakan Ziarah ke makam Pendiri Al Ihsan pada Ahad, (10/3/2024) siang yaitu Almarhumah Hj. Uum Marhamah yang terletak di Komplek Pondok Pesantren Al-Ihsan, dan dilanjut ke makam Almarhum KH. OZ. Muttakin di Kp. Babakan Limus Ds. Sindangsari Kec. Sukasari Kab. Sumedang. 

Tercatat ada 82 peserta dari santriwan dan santriwati pondok pesantren al Ihsan yang hadir, Jajaran kemenag, Para Alumni dan kegiatan ini juga dihadiri oleh Presiden santri Al-Ihsan. 

Kegiatan ini mengambil tema "Mencari barakah dan Ridha Allah dengan wasilah ziarah kepada para pendiri pondok pesantren".

Adapun tujuan dari acara ini yaitu untuk memperkenalkan makam keluarga dan pendiri pondok pesantren Al Ihsan kepada santri, mempererat hubungan sesama santri dan juga keluarga pendiri pondok pesantren, sebagai wujud syukur santri atas didirikannya pondok pesantren al-ihsan, serta untuk lebih mengenal silsilah keluarga pendiri Al-Ihsan. 

Ziarah ini dipimpin oleh cucu dari Almarhun pendiri Al-Ihsan Yaitu kang Adnan Sulaiman dan kang Adnin Abdul Majid. 

Dalam sambutannya kang Adnin Abdul Majid menyampaikan silsilah KH. O. Z. Muttaqien dan beberapa fadhilah dari Ziarah ke makam orang alim. 

"Kalau diruntut silsilah Almarhum Hj. Uum ini ialah Hj. Uum Marhumah Sa'diyah binti H. Sulaiman Abdul Majied bin Mbah Jiram dan seterusnya akan nyambung ke syekh Maulana Mansur Cikaduhueun Banten" ujarnya

"Baginda Nabi Muhammad SAW bersabda :  man zaaro 'aaliman fakaannamaa zaaroonii waman shoofaha 'aaliman fakaannamaa shofaahanii, waman jaalasa a'aliman fakaannama Jaalasanii fiddunya, waman jaalasani fiddunya ajlastuhuu ma'ii yaumal qiyamah yang artinya "Barang siapa mengunjungi orang alim, maka seolah-olah ia mengunjungiku. Barang siapa berjabat tangan dengan orang alim, maka seolah-olah ia berjabat tangan denganku. Barang siapa duduk berdampingan dengan orang alim, maka seolah-olah ia duduk berdampingan dengan denganku di dunia. Barang siapa duduk berdampingan denganku di dunia, maka ia akan duduk berdampingan denganku di hari kiamat." imbuhnya. 

 

Kang Adnin sapaan akrabnya mengatakan bahwa waktu ziarah itu bisa kapan saja tetapi telah menjadi adat pada saat menyambut bulan Ramadhan itu sering diisi dengan Ziarah ini. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline