Lihat ke Halaman Asli

Guru Bahasa Inggris Pusing Kepala

Diperbarui: 24 Juni 2015   09:58

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Sebagaimana yang kita ketahui, bahwa pusing kepala adalah hal yang lumrah dan tentu saja ada obatnya. Namun ketikan konotasi itu terjadi pada permasalahan " Teaching Method", nampaknya cukup sulit obat hendak di cari. Theori di bangku kuliah tidak cukup ampuh untuk dijadikan referensi, apalagi bisa menjadi obat, oleh karenanya banyak guru melakukan PTK.( Penelitian Tindakan Kelas ).

Kemudian apa sih, yang membuat para guru Bahasa Inggris uring-uringan mencari solusi? dan Kompetensi dasar manakah yang dianggap sulit? Menurut beberapa guru( rekan kerja saya), berpendapat bahwa kompetensi dasar yang sulit di transfer pada peserta didik adalah "Reading". Mengapa? Karena standar kompetensi ini memiliki cakupan yang sangat luas. Katakan saja guru harus mengajarkan "English Text Type "  diantaranya : Narative, Descriptive, Procedure dan recount( Level SMP ).Pada kontek ini berarti guru harus mengajarkan beberapa hal yang berkaitan dengan sub pembelajaran, sebagai pendukung, diantaranya : Vocabulary, Tenses,Genre dan juga contoh persamaan dan perbedaan dari ke empat " English Text type" tersebut diatas. Jadi singkatnya para guru harus menyiapkan metode yang efesien untuk mengajarkan :Vocabulary; Tenses dan Genre, Sementara kemampuan peserta didik terutama di daerah tertentu yang memiliki SDM rendah sangatlah membingungkan, terlebih mereka akan dihadapkan dengan soal - soal UAN yang hampir 80% adalah " Reading". Tentu saja ini tidak hanya membuat para peserta didik kewalahan tetapi juga para gurunya.Hal ini merupakan penomena umum yang lumrah terjadi di setiap intansi pendidikan di daerah terpencil.

Diatas saya telah memaparkan permasalahan seputar pengajaran Bahasa inggris dengan kompetensi dasar " Reading", yang berikut adalah pengalaman kebingungan saya tentang relepansi SKL terhadap soal UAN.  Katakan saja saya mengajar di kelas sembilan untuk subjek Bahasa Inggris" disini saya akan bercerita tentang keluhan peserta didik yang terkesan menyalahkan saya sebagai pengajar. Secara singkat saya akan memaparkan tentang pengalaman mengajar ketika mengajarkan " Procedure Text ", tentu saja saya mengajari peserta didik sesuai dengan kurikulum dengan beberapa buku sumber yang dianjurkan, materi ajar yang ada pada saat itu adalah tentang teknologi, singkatnya saya ajarkan kepada murid-murid saya secara mendetail . Namun saya hanya mengajarkan tentang item seperti: Komputer, HP , freezer dan rice cooker. Para siswapun mengerti bahkan setiap kosa kata yang diajarkan, sangat bisa di serap dengan baik, lalu apa yang terjadi Di UAN siswa tidak menemukan soal dari yang saya ajarkan. Mereka malah menemukan soal yang serupa tapi tidak sama. Soal itu adalah tentang " Galaxy Note-book" Oleh karenanya para peserta didik berani mengatakan bahwa saya tidak mengajar dengan baik karena tidak mampu memprediksi soal yang akan keluar. saya hanya tersenyum dan berkata " emang saya paranormal" Tetapi di hati kecil saya keritikan peserta didik ada benarnya juga, mengapa kok soal jauh banget dari sumber buku yang diajarkan. Begitulah pengalaman saya tentang materi ajar dan soal UAN yang tidak sesuai dengan keinginan para peserta didik.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline