Lihat ke Halaman Asli

Asep Ikhwan

Pegiat sosial enterpreneur yang mengelola yayasan pendidikan

Social Entrepreneurship Solusi Cerdas Menghadapi Ketidakpastian Pandemik Covid-19

Diperbarui: 27 April 2020   00:56

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Entrepreneurship adalah seorang wirausaha yang memiliki tujuan demi mendapatkan keuntungan. Sedangkan social entrerpreneurship merupakan suatu usaha yang pada awal berdirinya memiliki tujuan untuk mendapatkan keuntungan. Hal tersebut memiliki tujuan supaya usaha itu dapat terus bertahan hidup atau berlangsung. Kemudian keuntungan tersebut akan di salurkan sebagai misi sosial. Hari ini dan kedepan adalah hari hari yang penuh dengan ketidakpastian dalam berbagai sendi kehidupan bermasyarakat , berbangsa dan bernegara. Covid 19 atau corona viruses desease 19 adalah pandemik yang mendunia dan berhasil melumpuhkan sendi sendi kehidupan melalui Isolasi diri, lockdown atau karantina wilayah, social distance serta penutupan berbagai akses perhubungan darat , laut dan udara.

Adapun prediksi mengacu pada komposisi angkatan kerja berdasarkan klasifikasi sektor ekonomi jenis usaha, dan durasi jam kerja. Saat ini 56 persen angkatan kerja Indonesia berada di sektor informal. Dari komposisi tersebut, krisis yang berciri simultan ini berpotensi menambah jumlah pengangguran terbuka sebanyak 3,5 juta hingga 8,5 juta orang sepanjang tahun 2020. "Ini artinya tingkat pengangguran berpotensi naik dari kisaran 5,2 persen sampai 5,3 persen saat ini menjadi antara 7,7 persen dalam skala moderat dan 10,3 persen dalam skala berat," inilah ledakan dampak covid 19, bertambahnya jumlah pengangguran dan jumlah penduduk miskin baru dikarenakan kehilangan pekerjaan dan penghasilan .

Bagaimana social enterpreneurship bisa menjadi jawaban agar bangsa kita bisa survive di era covid 19 yang dipenuhi ketidakpastian dimasa depan? Tingginya angka pengangguran seyogianya menjadi peluang bagi banyak usaha berbasis online, karena terjadi pergeseran dari offline society menjadi online society. Permasalahannya bagaimana menciptakan income dari kondisi bekerja atau berproduksi dirumah saja, work from home, produce from home? Penulis sebagai ketua dewan pembina yayasan pendidikan yang mengelola 6 lembaga pendidikan formal dan 2 lembaga pendidikan non formal dengan jumlah siswa 3100 dan guru karyawan 176 orang memiliki plan strategy menghadapi ketidakpastian WFH dan Learning From Home, bagaimanapun guru dan karyawan harus memiliki penghasilan meskipun jumlah pendapatan dari orangtuasiswa turun tajam dan banyak usaha usaha yayasan yang tutup , kita menyiasatinya dengan dana cadangan yang sudah disiapkan  yaitu 3 bulan gaji dan mempersiapkan paket sembako berupa beras dan minyak sebagai bentuk kepedulian yayasan bagi guru dan karyawan terdampak. 

Ada beberapa usaha Yayasan yang masih berjalan di era covid 19 yaitu niaga jeruk lemon california yang sangat bagus penjualannya di era covid 19, pembuatan masker sebanyak 5000 buah di lab tatabusana SMK YASTI, produksi dan penyewaan gerobak gerobak dagangan bagi UKM serta usaha hidrponik, adalah beberapa usaha yang masih bisa berjalan dan menutup income yang turun bahkan hilang di era covid 19. 

Kesimpulannya banyak peluang usaha yang bisa kita raih disaat kondisi sulit dan tujuannya hanya 1 , mempertahankan hajat hidup guru dan karyawan melalui usaha usaha produktif meski sulit tapi bisa kita laksanakan. 

Semoga tulisan ini menginspirasi dan menjadikan kita sebagai manusia yang bertumbuh kesadaran, semangat dan siap berjuang dalam situasi sesulit apapun kedepan.

Salam Kompasiana dari bumi Sukabumi 

Makroprudensial Aman Terjaga, Cerdas Berperilaku, dan Stabilitas Sistem Keuangan .




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline