Lihat ke Halaman Asli

asep halimurosid

Guru Pendidikan Agama Islam SDN Hegarmanah Kec. Cugenang Kab. Cianjur

Coaching dan Supervisi Akademik

Diperbarui: 25 Agustus 2024   18:09

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

JURNAL DWI MINGGUAN MODUL 2.3

COACHING DAN SUPERVISI AKADEMIK 

Dengan menggabungkan coaching dan supervisi akademik, sekolah dapat menciptakan lingkungan yang mendukung pengembangan profesional guru secara berkelanjutan sekaligus memastikan kualitas pembelajaran yang optimal bagi siswa.

Assalamu'alaikum Wr. Wb

Bapak ibu guru hebat.

Saya akan menceritakan tentang hasil refleksi saya mengenai modul 2.3 Coaching untuk Supervisi Akademik yang sudah saya pelajari. Saya merefleksikan modul ini dengan menggunakan modul refleksi 4F/4P. Kegiatan refleksi ini bertujuan untuk mengetahui sejauh mana pemahaman dan penerpan saya dari modul 2.3 ini. Berikut hasil refleksi saya yang tertuang pada model refleksi 4F/4P.

1. Facts/Peristiwa

Kegiatan Modul 2.3 diawali dengan aktivitas berselancar di LMS yang disebut "Mulai dari Diri". Alur ini dimulai dengan menjawab lima pertanyaan reflektif mengenai kegiatan observasi atau supervisi yang pernah dilaksanakan sebelumnya. Setelah itu, saya menjawab dua pertanyaan yang menanyakan harapan saya terhadap Modul 2.3 ini.

Tahapan selanjutnya adalah eksplorasi konsep, di mana saya mengeksplorasi sendiri materi mengenai coaching. Eksplorasi konsep ini terdiri dari empat bagian, di mana setiap bagian memuat beberapa kotak dan video yang saya pelajari. Pada bagian terakhir, saya berdiskusi dengan rekan Calon Guru Penggerak (CGP) lain untuk menyampaikan pendapat tentang keterkaitan keterampilan coaching dengan supervisi akademik.

Setelah eksplorasi konsep, saya mengikuti ruang kolaborasi pertama bersama fasilitator, di mana saya mendapatkan pemahaman lebih lanjut tentang coaching. Kemudian, saya dibagi ke dalam kelompok untuk latihan coaching. Dalam ruang kolaborasi selanjutnya, saya dan rekan-rekan CGP melakukan simulasi coaching secara bergantian melalui Gmeet.

Berikutnya, saya memasuki tahap demonstrasi kontekstual dengan melakukan simulasi coaching bersama dua rekan CGP lainnya. Simulasi ini melibatkan rotasi peran antara coach, coachee, dan observer, dilakukan melalui Gmeet dan direkam untuk diunggah ke LMS.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline