Lihat ke Halaman Asli

Rembulan

Diperbarui: 27 Mei 2022   09:25

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

www.1stdibs.com

Rembulan di matamu mungkin sebuah fatamorgana, tapi tidak bagiku. Rembulan di mataku adalah ombak, sedangkan pasirnya berupa awan-awan itu.

#

Rembulan bagiku, adalah hiasan dari dinding yang kusam. Jalannya di air, di sungai-sungai, yang menepi hujan di kala kabut yang membingungkan.

#

Rembulan bagiku adalah pualam, dari denyut yang disampaikan awan, hingga ia meneduhkan. Bedanya jika kau fatamorgana. Bagiku adalah hutan belantara, yang memayungi secarik kertas dari awan hingga menepi di lautan.

#

Rembulan bagiku ialah sinar cahaya. Di awan pelangi. Atap yang membumi hanguskan setiap getir-getir cinta. Dari A ke Z, dari Z ke A. Ia bagaikan sebuah penari yang berlenggak-lenggok dimataku.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H



BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline