Demam berdarah merupakan penyakit infeksi yang paling sering menjangkit anak pada musim hujan di wilayah negara tropis. Demam berdarah disebabkan oleh virus dengue yang disebarkan oleh nyamuk Aedes Aygepti. Data Kemenkes tahun 2022 menyatakan kasus demam berdarah di Indonesia mencapai 143.000 kasus, dengan kejadian terbanyak pada provinsi Jawa Barat, Jawa Timur dan Jawa Tengah. Data tersebut menunjukan jika demam berdarah masih menjadi masalah serius di Indonesia. Pada beberapa kasus perjalanan penyakit demam berdarah dapat berkembang menjadi berat hingga menyebabkan kematian jika tidak terdiagnosis dan di tangani dengan terapi yang tepat.
Gejala Demam Berdarah
Gejala Demam umumnya terjadi pada 3 hari pertama, lalu di hari ke 4 dan 5 demam cenderung mulai turun. Pada fase ini, Terkadang Orangtua di hari ke 4 dan 5 mengira jika anaknya sudah sembuh karena demam mulai turun namun di hari ke 4 dan ke 5 lah anak memasuki fase kritis. Di fase ini biasanya timbul gejala lain seperti anak tampak lemas, nyeri ulu hati, mual muntah, gusi berdarah, tubuh mudah memar jika terjadi benturan dan BAB berwarna hitam. Pada Hari ke 7 Anak sudah masuk ke fase pemulihan ditandai dengan gejala yang di derita mengalami perbaikan.
Penanganan Demam Berdarah
Jika anak memiliki kecenderungan gejala yang mengarah ke demam berdarah, maka segera bawa anak ke fasilitas rumah sakit. Pada umumnya anak dengan demam berdarah akan disarankan untuk di rawat di rumah sakit untuk pemberian dan pemantauan cairan dalam mencegah komplikasi akibat perjalanan penyakit demam berdarah. Selain itu pemberian obat-obatan sesuai dengan gejala penyakit dapat membantu tubuh dalam membangun imun dalam melawan infeksi virus. Pada prinsipnya demam berdarah merupakan penyakit yang dapat sembuh sendiri apabila daya tahan tubuh anak kuat. Untuk memperbaiki imun Ketika terinfeksi demam berdarah orang tua dapat memberikan:
- Pemberian asupan gizi seimbang dan cairan yang cukup
- Memastikan jika anak istirahat dengan cukup
- Memberikan obat-obatan sesuai dengan gejala
Pencegahan Demam Berdarah
Pada musim hujan nyamuk Aedes Aygepti dapat berkembang biak dengan baik pada genangan-genangan air bersih yang menggenang pada sampah ataupun tempat penampungan air yang tidak di tutup. Kesadaran masyarakat dalam perilaku hidup bersih dan sehat merupakan hal yang sangat penting agar angka kesakitan demam berdarah di masyarakat dapat di turunkan. Kemenkes memiliki program Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) untuk masyarakat yang disebut 3M Plus yaitu:
- Menutup penampungan air
- Rutin Menguras tempat penampungan air
- Mendaur ulang sampah yang dapat menjadi genangan untuk berkembang biaknya nyamuk Aedes Aygepti.
Poin plus yang di tambahkan dalam program 3M oleh Kemenkes yaitu:
- Menanam tanaman yang dapat menangkal nyamuk
- Memeriksa tempat-tempat yang digunakan untuk penampungan air
- Memelihara ikan pemakan jentik nyamuk
- Menggunakan obat anti nyamuk
- Memasang kawat kasa pada jendela dan ventilasi yang ada di rumah
- Melakukan gotong royong untuk membersihkan lingkungan secara bersama
- Meletakkan pakaian yang telah digunakan dalam wadah yang tertutup
- Memberikan larvasida pada penampungan air yang susah untuk dikuras
- Memperbaiki saluran dan talang air yang tidak lancar
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H