Lihat ke Halaman Asli

Asep Ajidin

Dosen STIH Putri Maharaja Payakumbuh

Isra' Mi'raj Nabi Muhammad SAW: Perspektif Pemilihan Pemimpin dalam Islam

Diperbarui: 7 Februari 2024   08:14

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Isra' Mi'raj Nabi Muhammad SAW, peristiwa spiritual yang dipercayai oleh umat Islam, tidak hanya mengandung makna mistis dan spiritual, tetapi juga memiliki relevansi yang dalam dalam konteks pemilihan pemimpin dalam Islam. Perspektif pemilihan pemimpin dalam Islam dapat dilihat melalui lensa Isra' Mi'raj dengan memperhatikan berbagai pelajaran yang dapat diambil dari peristiwa tersebut. Berikut adalah beberapa perspektif tentang pemilihan pemimpin dalam Islam yang dapat dipelajari dari Isra' Mi'raj:

  1. Kepemimpinan sebagai Amanah: Salah satu pelajaran utama dari Isra' Mi'raj adalah betapa pentingnya amanah (kepercayaan) dalam kepemimpinan. Nabi Muhammad SAW diberi tanggung jawab oleh Allah SWT untuk mengajarkan umat manusia ajaran yang benar dan mengelola urusan mereka dengan adil. Dari sini, umat Islam mengambil prinsip bahwa pemimpin harus dipilih berdasarkan kemampuan mereka untuk memegang amanah dan bertanggung jawab atas umat yang dipimpinnya.

  2. Keadilan dalam Kepemimpinan: Selama peristiwa Isra' Mi'raj, Nabi Muhammad SAW bertemu dengan berbagai nabi dan menerima petunjuk-petunjuk ilahi, termasuk tentang kewajiban salat yang memperkuat hubungan manusia dengan Allah SWT. Konsep keadilan sangat ditekankan dalam ajaran Islam, dan pemilihan pemimpin haruslah berdasarkan kriteria keadilan yang kuat. Pemimpin yang adil dan memegang teguh prinsip keadilan adalah pilihan yang sesuai dalam pandangan Islam.

  3. Konsultasi dalam Pengambilan Keputusan: Sebelum Isra' Mi'raj, Nabi Muhammad SAW telah mempraktikkan konsultasi dengan para sahabatnya dalam menghadapi berbagai masalah. Hal ini menunjukkan pentingnya konsultasi dalam proses pengambilan keputusan, termasuk dalam pemilihan pemimpin. Dalam Islam, konsultasi (syura) dianggap sebagai bagian penting dari proses pengambilan keputusan yang baik. Oleh karena itu, proses pemilihan pemimpin seharusnya melibatkan konsultasi yang luas dengan para pemangku kepentingan.

  4. Kemampuan Memimpin dan Kepemimpinan yang Exemplary: Isra' Mi'raj menunjukkan bahwa Nabi Muhammad SAW adalah contoh pemimpin yang unggul dalam segala aspek. Kemampuannya untuk memimpin, menginspirasi, dan membimbing umatnya adalah ciri-ciri penting dari kepemimpinan yang sesuai dengan ajaran Islam. Oleh karena itu, dalam memilih pemimpin, umat Islam harus memperhatikan kemampuan dan integritas calon pemimpin tersebut.

  5. Kepemimpinan sebagai Pelayanan: Kepemimpinan dalam Islam dipahami sebagai sebuah pelayanan kepada umat dan bukan sebagai kekuasaan untuk kepentingan pribadi. Isra' Mi'raj menegaskan bahwa pemimpin harus mengutamakan kepentingan umat di atas segalanya. Oleh karena itu, dalam pemilihan pemimpin, umat Islam harus memilih mereka yang memiliki sikap pelayanan dan kesediaan untuk mengabdikan diri untuk kesejahteraan umat.

Dengan demikian, Isra' Mi'raj Nabi Muhammad SAW memberikan landasan moral dan etis bagi umat Islam dalam memilih pemimpin yang adil, bijaksana, dan bertanggung jawab. Melalui peristiwa ini, umat Islam dapat memahami bahwa kepemimpinan adalah amanah yang harus diemban dengan penuh tanggung jawab dan ketakwaan kepada Allah SWT serta pelayanan kepada umat. Oleh karena itu, pemilihan pemimpin dalam Islam seharusnya mencerminkan nilai-nilai ajaran Isra' Mi'raj untuk memastikan terwujudnya kepemimpinan yang benar dan bermoral.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline