Lihat ke Halaman Asli

Puncak Persahabatan: Kenangan di Puncak Gunung Cikuray

Diperbarui: 11 Oktober 2023   23:42

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Foto Bersama (Sumber: Dok. pribadi)

Perjalanan kami menuju puncak Gunung Cikuray pada tanggal 17 Maret 2023 adalah petualangan yang kami nanti-nantikan bersama empat sahabat. Hari itu, kami berkumpul di kosan salah satu sahabat di Jakarta pada sore hari. Kegembiraan dan antusiasme melingkupi kami, sebab rencana mendaki gunung telah kami persiapkan dengan matang.

Setelah semua perlengkapan dan bekal kami siapkan, kami bersiap-siap untuk berangkat ke Garut, tujuan awal perjalanan kami. Kami telah menyewa sebuah mobil rental yang nyaman untuk membawa kami menuju basecamp Gunung Cikuray. Meskipun perjalanan dari Jakarta ke Garut cukup jauh, kami menikmati perjalanan dengan bercerita dan bercanda satu sama lain.

Basecamp Pamancar (Sumber: Dok. pribadi)

Ketika akhirnya kami tiba di basecamp Pamancar, kami merasa lega. Tapi kami juga tahu bahwa perjalanan sesungguhnya belum dimulai. Setelah makan malam, kami memutuskan untuk istirahat sejenak. Kami tidur beberapa jam, sebelum akhirnya kami bangun untuk memulai perjalanan kami ke puncak Gunung Cikuray.

(Sumber: Dok. pribadi)

Pagi yang cerah dan segar menyambut kami saat kami memulai perjalanan pukul 08.00. Kami menaiki sebuah mobil pick-up yang kami sewa. Terdapat sedikit kegembiraan yang terpancar di mata kami, seolah kami telah menunggu momen ini sepanjang hidup kami.

Namun, perjalanan menuju puncak Gunung Cikuray tidak semudah yang kami bayangkan. Setelah beberapa jam, kami sampai di pos pertama, dan di situlah salah satu sahabat kami memutuskan untuk tidak melanjutkan perjalanan karena merasa sangat lelah. Kami sangat menghargai keputusannya dan memutuskan untuk meninggalkannya di pos tersebut, memberikannya cukup waktu untuk beristirahat dan kemudian kembali ke basecamp.

(Sumber: Dok. pribadi)

Kami yang tersisa melanjutkan perjalanan dengan semangat yang membara. Menuruni bukit yang curam, menghadapi tantangan tanjakan terjal, dan mengatasi rintangan di sepanjang jalan, kami tak pernah merasa begitu hidup. Kami saling mendukung dan memberi semangat satu sama lain, menjadikan perjalanan ini lebih berarti.

(Sumber: Dok. pribadi)

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline