Lihat ke Halaman Asli

Pengorbanan Orang Tua untuk Anak

Diperbarui: 23 Juni 2015   23:19

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

PENGORBANAN ORANG TUA UNTUK ANAK

Pernahkah kita sebagai seorang anak berpikir bagaimana orang tua kita merawat dan menjagakita semenjak dalam kandungan sampai sekarang ini, bahkan lika-liku perjalanan yang harus dilewati tak semudah seperti membalikan telapak tangan. Pengorbanan orang tua untuk anak tidak bisa dibalas dengan apapun, tapi orang tua tidak pernah meminta apapun atas jasa-jasa yang telah mereka lakukan kepada anak-anaknya. Harus kita sadar diri bagaimana susahnya orang tua merawat kita dari mulai dalam kandungan, dan ibu mengandung selama Sembilan bulan, bahkan perjuangan seorang ibu sampai mempertaruhkan nyawanya disaat melahirkan kita, dan tidak sedikit seorang ibu yang meninggal dunia disaat melahirkan. Perjuaangan yang harus dibayar mahal oleh kita sebagai anak untuk orang tua.

Ya allah ya robb, hamba hanya makhluk yang tak sempurna, dan tak luput dari dosa, terkadang hamba sering sekali menyakiti perasaan orang tua, tetapi apakah orang tua menyimpan dendam kepada saya?, tidak sama sekal. Orang tua masih berlapang dada menerima tingkah laku saya, dan masih memaapkan dosa-dosa yangtelah saya lakukan kepada dirinya. Saya pribadi yakin setiap orang tua dimanapun pasti memaapkan dosa-dosa yang dilakukan anaknya.

Saya sebagai penulis, merasa hak-hak orang tua itu tidak adil, kenapa saya berkata seperti itu?, karena disaat orang tua punya harta, apapun keinginan anaknya pasti dituruti, tetapi disaat anak yang punya harta kebayakan anak tidak peduli terhadap keinginan orang tua. Tidak sedikit yang saya tahu banyak orang tua yang dibawa kepantijompo oleh anak-anaknya karena tidak mau mengurusi orang tuannya, dan yang lebih keji banyak orang tua yang menjadi pembantu untuk anaknya, dimana keadilan untuk orang tua bahkan seorang anak sampai setega itu memperlakukan orang tuanya sendiri sebagai pembantunya.

Orang tua, itulah panggilannya, panggilan yang seharusnya dihargai dan dihormati oleh seorang anak. Apa yang kita pahami tentang orang tua, bahkan dari kebanyakan anak tidak mengerti apa arti orang tua, yang mereka mengerti tentang orang tua hanyalah, orang yang hanya bisa disuruh-suruh. Betapa durhakanya seorang anak kepada orang tuanya, tetapi yang dinamakan orang tua masih bisa memaapkan dosa-dosa anaknya, sungguh mulia hati orang tua walauwpun hatinya telah berulang-ulang tersakiti, tetapi masih saja bisa ikhlas menerima semua kesalahan anaknya.

Pahlawan tanpa tanda jasa itulah sebutan yang pantas untuk orang tua yang telah merawat, membesarkan, dan memberikan seluruh kasih sayangnya kepada anak-anaknya. Beribu-ribu banyak terima kasih untuk sang pahlawan tanpa tanda jasa, yang tak pernah berhenti memberikan seluruh jiwa dan raganya demi anaknya.

Kesimpulan, jangan pernah sia-siakan orang tua kita disaat dia masih ada di dunia ini, karena disaat orang tua kita sudah tiada di dunia ini, barulah akan terasa bagaimana hidup tanpa orang tua.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline