Lihat ke Halaman Asli

asep gunawan

Pengabdi di Kabupaten Kepulauan Sula

Ombak yang Tak Pernah Pergi

Diperbarui: 8 Januari 2025   10:35

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi Ombak yang Tak Pernah Pergi (Sumber: canva.com/dream-lab)

"Menulis adalah cara hati berbicara... mengungkap apa yang kita rasakan, baik dalam serius, sedih, maupun senang"

Di pantai ini,
Aku duduk di atas pasir basah,
Membiarkan angin malam membawa namamu
Seperti debur ombak yang tak pernah lelah datang,
Menghapus jejak-jejak ingatan
Namun tak pernah benar-benar menghilangkannya.

Aku memejamkan mata,
Dan di antara suara angin dan laut,
Kau tiba-tiba muncul,
Dengan senyum lembut yang pernah jadi milikku.
"Kau masih suka menepi di pantai, rupanya," katamu,
Dan suaramu membelah malam seperti cahaya kecil
Yang menuntunku kembali ke masa lalu.

Aku ingin bertanya,
Dari mana kau datang?
Mengapa kau pergi?
Tapi kata-kata itu terjebak di tenggorokanku,
Dan matamu sudah menjawab semuanya:
Bukan aku yang ditinggalkan,
Tapi aku yang telah kehilangan.

"Cinta itu seperti ombak," katamu,
"Membawa sakit, menciptakan ruang kosong,
Tapi ia juga yang menjaga pantai tetap hidup."
Dan aku, seperti pasir basah,
Diam, hanya mendengar,
Karena dalam hatiku, aku tahu kau benar.

Aku mencoba meraihmu,
Tapi hanya angin asin yang menyentuh tanganku,
Dingin, seperti sisa mimpi yang terlupakan.
Jejak kakimu di pasir menghilang sebelum ombak sempat menyentuhnya,
Dan kau melangkah ke laut,
Meninggalkan hanya bayang-bayang di mataku.

Kini, di pantai ini,
Aku tak tahu apakah kau benar-benar datang,
Atau hanya mimpi yang menyamar sebagai kenangan.
Tapi sesuatu darimu tetap tinggal,
Kata-katamu berbisik di hatiku,
Seperti ombak yang tak pernah pergi.

[Lentera Dalam Rindu]: Rindu

Sanana08012025

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline