[caption caption="Ambulans Oncall Berbasis Teknologi. Dok.pri"][/caption]Pemerintah Kabupaten Purwakarta, kembali membuat sebuah gebrakan baru di 2016 ini. SEMAR, begitulah sebutan untuk program yang baru diluncurkan beberapa pekan lalu itu. Mungkin, sampai saat ini banyak orang beranggapan jika SEMAR ini adalah program yang berbau kebudayaan. Apalagi, nama yang digunakan adalah salah satu tokoh pewayangan.
Melalui blog ini, saya akan sedikit menjelaskan apa itu SEMAR. Supaya, masyarakat tidak gagal faham. Karena, tak bisa dipungkiri ada segelintir kalangan yang sangat anti dengan yang namanya produk kebudayaan.
Program baru ini, sebenarnya adalah upaya pemerintah untuk lebih memudahakan dalam memberikan pelayanan kesehatan bagi masyarakat. Adapun nama SEMAR sendiri, merupakan singkatan dari Safety of medical rescue.
SEMAR ini, yakni ambulans oncall berbasis teknologi. Ya, bisa dikatakan sedikit mirip dengan jasa angkutan online yang saat ini sedang ramai diperbincangkan. Mungkin, sistem pelayanan pemerintah yang berbasis teknologi ini baru ada di Purwakarta.
Saya sempat berbincang dengan petinggi di Pemkab Purwakarta. Dia menuturkan, peluncuran pelayanan pemerintah berbasis teknologi ini mengadopsi dari aplikasi ojek online. Namun, dalam hal ini pihaknya menegaskan, layanan kesehatan ini tak dipungut biaya alias gratis.
Menurutnya, dengan fasilitas kesehatan berbasis teknologi ini, masyarakat tak perlu lagi repot jika membutuhkan jasa ambulan. Sebab, dengan program ini bantuan pelayanan ambulans bisa dilakukan melalui sebuah aplikasi dari smartphone.
Jadi masyarakat tinggal klik aplikasinya saja. Progam tersebut nanti menuntun warga yang membutuhkan jasa ambulan itu dan operasional kesahatan itu pun 10 menit kemudian akan sampai ke rumah yang dituju.
Uniknya, ambulan oncall berbasis teknologi ini pun terkoneksi dengan data kependudukan yang ada di dinas kependudukan setempat. Artinya, jika masyarakat yang tidak terdaftar di dinas tersebut belum bisa terlayani ambulan online tersebut.
Tak hanya itu, armada ini pun ternyata dilengkapi dengan beberapa fasilitas kesehatan lainnya sebagai pertolongan pertama pasien. Sebut saja, di antaranya, blankar dan tabung oksigen.
Sebagai salah satu dari sekian ratus ribu warga Purwakarta, tentunya saya merasa bangga dongs.. Karena, fasilitas kesehatan ini dipastikan sangat membantu warga yang membutuhkan pertolongan dengan cepat.
Saya pribadi, merasa takjub dengan upaya pemerintah Purwakarta ini. Apalagi jika diperhatikan, sejak empat tahun lalu pemerintah terkesan lebih menomor satukan pelayanan kesehatan bagi masyarakat. Karena, menurut kepala daerahnya, kesehatan merupakan kewajiban negara yang harus diberikan kepada warganya.