Lihat ke Halaman Asli

Asep Totoh Widjaya

Keep Smile and Change Your Life

Menyoal (Kembali) Kurikulum Merdeka

Diperbarui: 29 Maret 2023   10:31

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Pandemi Covid-19 telah memberikan pengaruh yang sangat kuat pada dunia pendidikan, namun kondisi ini telah memberikan hikmah dalam memulihkan dunia Pendidikan. Salah satu nya adalah dengan lahirnya kurikulum merdeka, dan kurikulum itu diharapkan menjadi penentu arah pendidikan.

Sebagai ruhnya pendidikan, maka menjadi sebuah keharusan dan keniscayaan bagi semua Lembaga Pendidikan untuk mengembangkan kurikulum. Sejatinya kurikulum merdeka merupakan penataan ulang dalam sistem pendidikan nasional di Indonesia. Namun harus dipahami jika reformasi pendidikan harus melakukan culture transformation, sehingga tidak bisa dilakukan semata-mata dengan menggunakan administrasi approach.

Sejalan juga dengan pendapat lainnya bahwa konsep merdeka belajar ini harus dapat diterima sesuai visi misi Pendidikan Indonesia kedepan untuk mencetak manusia yang berkualitas dan mampu bersaing di berbagai bidang kehidupan.

Menurut Kemendikbudristek, lebih dari 140.000 sekolah telah mengimplementasikan kurikulum merdekan sejak diluncurkan pada tahun 2022 lalu. Untuk mendukung pemulihan pembelajaran saat ini maka pengembangan kurikulum merdeka dinila fleksibel, fokus pada meteri esensial dan memberikan ruang lebih besar kepada pengembangan karakter dan kompotensi peserta didik.

Harus diakui jika dalam implementasi kurikulum merdeka masih ditemukan hambatan-hambatan nyata seperti penguasaan materi yang lemah dari para pendidik, belum memadainya sarana prasarana, ketercapaian program dan hasil pembelajaran yang belum optimal.

Peran Manajemen Sekolah dan Dinas Pendidikan

Berkaitan hal tersebut maka dalam implementasi kurikulum merdeka dibutuhkan manajemen sekolah yang baik, dan akan berhasil jika komponen-komponen yang ada di dalamnya dapat terwujud seperti SDM (pendidik dan tengaa kependidikan), sarana dan prasarana, pendidik, model dan strategi pembelajaran  yang tepat.

Manajemen sekolah yang baik dan berkualitas tentunya harus bisa membuat ekosistem Pendidikan bermutu pada manajemen kurikulum, manajemen pendidik dan tenaga kependidikan, manajemen sarana prasarana, manajemen pembelajaran dan manajemen hubungan orang tua. Dengan adanya pengelolaan manajemen sekolah yang baik, maka sekolah pun akan berkualitas dan  berhasil sesuai manajemen yang diterapkan.

Selanjutnya hal penting lainnya adalah peran sentral dan strategis dari dinas Pendidikan sebagai perencana (strategi dan teknis), dan pelaksana (administrasi, kebijakan, evaluasi dan laporan) di bidang Pendidikan. Dalam implementasi kurikulum merdeka maka dinas Pendidikan bisa membuat desain kebijakan lanjutan di skala daerah, membentuk tim penanggung jawab dan mendrive sumber daya untuk menerapkan kebijakan Pendidikan di daerahnya. Dinas Pendidikan harus bisa mendorong satuan Pendidikan dengan 3 (tiga) opsi Implementasi Kurikulum merdeka sesuai kesiapan dengan mandiri belajar, mandiri berubah, dan mandiri berbagi.

Peran penting dari manajemen sekolah dan dinas Pendidikan dalam program Merdeka Belajar dan pengembangan kurikulum merdeka bisa focus pada pengembangan kurikulum merdeka, pelatihan kompetensi guru, proses pembelajaran bermakna dan berbasis pengalaman, dan evaluasi implementasi kurikulum merdeka.

Jelaslah peran startegis dari manajemen sekolah dan dinas pendidikan dalam mendukung program Merdeka Belajar dan pengembangan kurikulum merdeka akan bisa menciptakan lingkungan pembelajaran yang sesuai dengan prinsip kurikulum merdeka dan Merdeka Belajar.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline