Berbicara kemiskinan, maka berbicara tentang ketidakmampuan, ketidakmampuan akan memenuhi kebutuhan dasar dalam hidup, kemiskinan juga merupakan sebuah masalah yang tidak kunjung terselesaikan diberbagai negara tak terkecuali di Indonesia.
Dimana menurut survei Badan Pusat Statistik (BPS) pada September 2022 angka kemiskinan di Indonesia mencapai 26,36 juta orang atau 9,57% dari jumlah penduduk Indonesia, jumlah tersebut tidaklah sedikit. Lalu bagaimana cara untuk mengentaskan kemiskinan atau setidaknya mengurangi jumlah penduduk miskin di Indonesia ini. Dalam tulisan sebelumnya kita sudah membahas bagaimana solusi yang harus dilakaukan dalam mengentaskan kemiskinan menurut pakar sosial, sebelum lanjut yang belum baca, bisa baca terlebih dahulu di tulisan sebelumnya.
Dalam artikel kali ini kita akan membahas, bagaimana agama Islam menanggapi masalah kemiskinan ini. Dimana Islam merupakan agama yang mengatur kehidupan umatnya dari hal yang paling kecil sampai hal yang besar, dari mengatur masalah rumah tangga hingga mengatur permasalahan negara seperti kemiskinan.
Namun pertanyaannya apakah umatnya sudah menjalankan aturan yang telah ditentukan oleh agama, dalam hal ini cara Islam mengentaskan kemiskinan? Lalu bagaimana respon Islam terhadap masalah kemiskinan ini?
Hingga saat ini Islam sering mendapat citra negatif soal kemiskinan. Islam sering dilekatkan dengan kondisi kemiskinan umatnya, bahkan sering dituding sebagai penyebab kemiskinan. Dan sayangnya fakta dan data menunjukkan hal tersebut, sebagaimana hasil penelitian yang dilakukan oleh Dr. Nabil Subhi Ath-Thawil, beliau mencoba memaparkan masalah kemiskinan dan keterbelakangan yang dialami oleh negara-negara muslim.
Pada penelitian tersebut beliau menyatakan bahwa 30 dari 36 negara termiskin di Asia dan Afrika sebagian besar penduduknya beragama Islam. Inilah yang menjadi tantangan umat Islam saat ini, bagaimana Islam mampu memperbaiki citranya di mata dunia dan kembali memimpin peradaban dunia.
Mengutip dari artikel jurnal yang ditulis Lukman Hakim dan Ahmad Dhanu Syaputra berjudul "Al-Qur'an dan Pengentasan Kemiskinan" yang terbit dalam Jurnal Ilmiah Ekonomi Islam. Adapun dalam mengentaskan kemiskinan ini harus kita pahami bahwa faktor kemiskinan disebabkan oleh faktor dari dalam dan faktor dari luar.
Faktor dari dalam
Faktor dari dalam terjadi karena berasal dari individu itu sendiri seperti pemalas, tidak mau kerja keras, boros, dan lain sebagainya. Maka, solusinya pun terdapat dari individu tersebut, yakni permasalah ini harus terdapat kesadaran dalam diri bahwa bahwa apabila kita tidak ingin terus dalam keadaan miskin, maka kita harus mengubah keadaan kita sendiri sebagaimana dalam firman Allah dalam surat Ar Raid Ayat 11.
"Sesungguhnya Allah tidak akan mengubah keadaan suatu kaum, sebelum kaum itu sendiri mengubah apa yang ada pada diri mereka. Dan apabila Allah menghendaki keburukan terhadap suatu kaum, maka tak ada yang dapat menolaknya dan tidak ada pelindung bagi mereka selain Dia".