Lihat ke Halaman Asli

Asep Ilham

Mahasiswa

Melihat Keindahan dari Arsitektur Masjid Agung Cianjur

Diperbarui: 11 Oktober 2022   08:41

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Masjid Agung Cianjur | Dok Pribadi

Bagi yang pernah berkunjung ke Cianjur, kota yang dikenal dengan kota tauco (makanan khas Cianjur) dan dikenal juga dengan kota santri ini, memiliki Masjid kota yang luar biasa indah dan megah.

Bagi kalian dari luar kota yang berkunjung ke Cianjur, namun belum pernah berkunjung ke Masjid satu ini, kalian rugi karena tidak dapat menikmati keindahan Masjid ini karena di Masjid Agung Cianjur kita tidak hanya dapat beribadah dengan nyaman saja.

Namun kita juga akan disuguhkan dengan kemegahan dan keindahan dari arsitektur Masjid Agung satu ini, keindahan Masjid Agung Cianjur bertambah indah dengan terdapatnya alun-alun kota yang mengitarinya.

Masjid Agung Cianjur merupakan Masjid kebanggaan masyarakat Cianjur. Masjid yang dibangun pada tahun 1810 Masehi ini memiliki kemegahan serta keunikan dalam arsitekturnya. 

Terletak di pusat kota Cianjur, tepatnya berada di Jalan Siti Jenab 14, pamoyanan Cianjur Jawa Barat. Masjid yang memiliki luas awal 400 meter persegi ini mengalami perluasan dikarenakan semakin bertambahnya jamaah, sekarang luas Masjid Agung Cianjur memiliki luas 2.500 Meter persegi, yang dapat menampung kurang lebih 4.000 jamaah. 

Masjid yang telah mengalami 7 kali pemugaran ini memiliki arsitektur yang unik dan menakjubkan, karena arsitekturnya yang memadukan berbagai gaya arsitektur mulai dari Sunda, Jawa, India, Eropa dan Timur Tengah.    

Bentuk arsitektur Masjid Agung Cianjur dapat terlihat dari bagian luar, dimana desain bentuk Masjid memadukan gaya arsitektur tradisional lokal yang sudah ada dengan gaya arsitektur modern yang sedang berkembang di Indonesia. 

Dari luar Masjid juga dapat terlihat bentuk atap Masjid yang unik yakni memiliki bentuk atap tumpang tiga. Bentuk atap yang menyerupai bentuk bangunan Pura (tempat ibadah agama Hindu) ini merupakan bentuk akulturasi dari bangunan Hindusme dan Jawa Kuno. Atap tumpang tiga sendiri memiliki makna filsofis yakni Iman, Islam dan Ihsan. Sebuah fase keimanan seorang mukmin untuk mencapai tahap kesempurnaan.

Tedapat juga menara Masjid yang memiliki empat buah Menara dan semuanya berbentuk sama, namun memiliki tinggi yang berbeda dimana dari keempat menara tersebut ada dua diantaranya yang berada di bagian depan berukuran lebih tinggi dan mempunyai dua atap sebagai ornamen hiasannya, sedangkan dua menara dibelakangnya berukuran lebih pendek dan hanya memiliki satu atap sebagai hiasannya. 

Dimana dalam seni arsitektur Menara Masjid ini memadukan kebudayaan lokal yang ada sebelum masuknya Islam ke daerah Cianjur yaitu memasukkan unsur budaya Sunda, budaya Jawa serta budaya India yang berkembang pesat mempengaruhi budaya-budaya pembangunan masjid yang ada di Pulau Jawa.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline