Lihat ke Halaman Asli

Prasetyo Natajaya

Tugas Kuliah

Rotan Menjadi Brand

Diperbarui: 6 Februari 2020   02:51

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

idea.grid.id

Sampai saat ini potensi tanaman rotan di Kabupaten Katingan masih cukup besar jika disbanding daerah lain di Provinsi Kalimantan Tengah. Namun, potensi tersebut beum mampu mensejahterakan petani rotan karena terkendala anjloknya harga hingga minimnya permintaan rotan.

Ketua Lembaga Kalaborasi Peduli Pengusaha Rotan Ramah Lingkungan (LKPPRRL) Kalteng Sarwepin menuturkan, salah satu upaya untuk mengembalikan kejayaan rotan di Katingan yaitu dengan membaut brand atau tren produk rotan di kalangan masyarakat. Pasalnya, pasar produk olahan rotan sampai saat ini masih cukup digemari masyarakat.

"Permasalannya saat ini adalah kita belum mampu menciptakan merk atau membuat tren agar masyarakat mau melirik produk rotan. Coba liat batik, kalau zaman dulu batik hanya dikenakan pada acara-acara tertentu saja, tapi sekarang setiap kesempatan orang selalu menggunakan batik dengan percaya diri. Itu bukti bahwa mengembangkan sesuatu harus dimulai dari brand sehingga menjadi tren," ungkapnya.

Meskipun kebutuhan akan bahan baku pengolahan industry rotan di daerah Cirebon berkisar sekitar tiga belas ribu ton perbulan, namun hingga 90 persen produknya di distribusikan ke pasar luar negeri atau ekspor, sedangkan 10 persen sisahnya untuk pasar dalam negeri. Melihat data tersebut , maka potensi olahan rotan sangat menjanjikan, namun harus dimulai dengan langkah promotif agar memunculkan selera pasar tehadap rotan.

"Solusinya yaitu bagaimana program promotif agar pasar berselera terhadap rotan, lalu bagaimana cara kita membangkitkan citra baru rotan di pasar. Masalahnya bukan dari ketersediaan bahan baku atau industrinya, karena kalau dikalkulasikan maka dalam sebulan Kabupate Katingan mampu memproduksi rotan hingga mencapai 400 ton rotan basah. Sebab sebaran rotan sangatlah luas dan jumlahnya sangat banyak," ujarnya.

Agar rotan selalu tersedia dan menghasilkan prduksi yang besar, maka diperlukan pembudidayaan yang besar, maka diperlukan pembudidayaan, khususnya mengembangkan rotan dengan jenis langka dan belum pernah ditanam di daerah lain. Sehingga tercipta keberagaman potensi rotan di Kabupaten Katingan, karena jenis rotan yang mendominasi di daerahnya saat ini cuma sigi dan irit.

"Menurut saya rotan tidak kan punah karena kalau dipotong pasti selalu akan tumbuh tunas baru dan daya tahannya pun sangat lah baik. Artinya daya tahan hidup tanaman ini mampu hidup hingga puluhan tahun lamanya, khususnya jenis irit dan sigi ini. Kecuali rotan - rotan jenis tertentu," jelasnya.

Dirinya sependapat, bahwa kelestarian alam melalui pembudidayaan rotan harus tetap di lakukan. Namun di sisi lain, upaya untuk mensejahtrakan masyarakat juga tetap diperhatikan sehingga muncul sinergi di antara keduanya. Kapan perlu dari munculnya pelestarian itu akan menumbuh kembangkan ekonomi kemasyarakatan

Untuk itu agar kita bisa melestarikannya kita harus bisa memulia menyukai barang dengan bahan tersebut, seperti pengayak beras, tas dari rotan, pembersih kasur dari rotan, kuris, meja dll. Untuk hobi pun kita bisa menggunakan barang yang berbahankan rotan seperti apa bila kita memiliki hobi memelihara ayam. Kandang ayam biasanya dibuat dari bebahan rotan mulai dari yang berbentuk bulat hingga yang berbentuk kotak dengan bersusun memanjang vertical atau pun horizontal. 

Menggunakan rotan pun salah satu cara kita untuk menggunakan sesuatu yang ramah lingkungan, apa bila menggunakan kandang kawat untuk kandang ayam sangat lah tidak efisien dikarenakan kita tidak bisa langsung menjemur ayam mengunakan kandang kawat tersebut dikarenakan kandang tersebt kan panas apa bila terkena sinar matahari.

Dengan kita mulai menyukai produk olahan rotan ini kita bisa memenuhi kebutuhan akan prabotan rumah dan membantu orang yang mata pencahariannya melalui menanam rotan ini.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline