Lihat ke Halaman Asli

LULUK ASEKHATUL HIZAH

Mahasiswa Pendidikan Matematika UIN Walisongo Semarang

Semarak Hari Santri Nasional di Pondok Pesantren Putri Al-Ishlah

Diperbarui: 28 Oktober 2022   20:02

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Semarak Hari Santri Nasional (HSN) di Pondok Pesantren Putri Al-Ishlah Mangkangkulon

Hari Santri Nasioanal (HSN) ditetapkan karena adanya tujuan untuk mengenang, meneladani, dan melanjutkan peran Ulama dan Santri dalam membela dan mempertahankan Negara Kesatuan Republik Indonesia serta berkontribusi dalam pembangunan bangsa. 

Untuk mengingatkan umat muslim dan bangsa Indonesia pada Resolusi Jihad yang telah dicetuskan KH Hasyim Asy’ari. Peristiwa yang terjadi pada tahun 1945 silam itu mengingatkan bagaimana KH Hasyim Asy’ari menggerakkan santri, pemuda, dan masyarakat untuk sama-sama berjuang melawan pasukan colonial yang berupaya merusak NKRI. 

Hari Santri Nasional diperingati setiap tanggal 22 Oktober setiap tahunnya. Peringatan Hari Santri sejatinya tidak terbatas untuk kalangan pesantren saja, namun diharapkan bisa menjadi ajang untuk meningkatkan toleransi di kalangan santri, umat islam, dan seluruh bangsa Indonesia.

Sebagai seorang santri sudah sepatutnya kita ikut serta menyemarakkan Hari Santri Nasional (HSN) pada tanggal 22 oktober 2022. Pondok Pesantren Al-Ishlah dalam rangka memperingati Hari Santri Nasional mengadakan beberapa kegiatan kegiatan, diantaranya: lomba hias aula, istighosah, upacara Hari Santri Nasional (HSN), senam NU, dan pertunjukkan drama kopi hitam. 

Sebelum diadakannya kegiatan tersebut semua santri diharuskan untuk membersihkan kamar masing-masing dan lingkungan Pondok Pesantren. Lomba hias aula yang dimaksudkan disini adalah lomba per kamar untuk menghias aula tempat untuk menyemarakkan HSN. 

Per kamar dihimbau untuk membuat lampion dengan tulisan nama-nama ulama’ dan pahlawan yang berjasa dalam resolusi jihad. Selain membuat lampion ada juga yang berkreasi membuat MMT HSN. Kemampuan santri Al-Ishlah ternyata bukan hanya pada kemampuan membaca kitab kuning saja tetapi ternyata Santri Al-Ishlah putri sangat kratif, bisa dilihat dari hasil karyanya menghias aula.

Pondok Pesantren Al-Ishlah mendapat beberapa undangan untuk mengikuti upacara Hari Santri Nasional, diantaranya: Upacara Hari Santri Nasional di Alon-Alon Semarang, Upacara Hari Santri Nasional di MAJT, Apel Hari Santri Nasional di Balaikota Semarang, dan Apel Hari Santri Nasional di Halaman Masjid At-Taqwim Mangkangkulon. 

Untuk meminimalisir undangan tersebut akhirnya pengasuh memutuskan untuk dibagi saja siapa yang akan menghadiri beberapa undangan tersebut. Undangan Upacara Hari Santri Nasional di Alon-alon semarang diwakili oleh Santri Putri Al-Ishlah. Inspektur Upacara tersebut yaitu Gus Yasin Wakil Gubernur Jawa Tengah. 

Setelah upacaranya tersebut dilanjutkan dengan Sarasehan yang dilaksanakan di Masjid Kauman Semarang. Undangan Upacara di MAJT di wakili oleh Santri Al-Ishlah Putra. Undangan Apel di Balaikota Semarang diwakili oleh Santri Putra dan Santri Tahfidzul Qur’an Pondok Pesantren Al-Islah. 

Setelah upacara dilanjutkan dengan lalaran nadzom Aqidatul Awwam secara Bersama-sama yang dipimpin oleh Santri Al-Ishlah. Undangan Apel Hari Santri Nasional di Halaman Masjid At-Taqwim diwakili oleh Santri Putra-Putri dan Tahfidzul Qur’an Al-Ishlah. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline