Saat mengantar istri berbelanja ke pasar pagi tadi, saya teringat akan salah satu materi pengajaran yang saya terima pada waktu sekolah dasar (SD) dulu. Kalau tidak salah, materi itu adalah pelajaran ilmu pengetahuan sosial. Materinya mengenai tempat untuk melakukan kegiatan jual dan beli adalah pasar. Bisa pasar tradisional maupun pasar modern. Pada masa itu, materi tentang definisi pasar masih relevan. Kalau mau berbelanja dengan lengkap, di mana segala kebutuhan ada, itu ya di pasar. Kalau pun hanya perlu satu atau dua barang, membeli di toko pun tak jadi soal sebenarnya.
Namun di era perkembangan teknologi yang begitu pesat seperti sekarang, bagi sejumlah orang mungkin masih nyaman berbelanja di pasar. Namun, sebagian orang justru memilih melakukan kegiatan jual-beli secara online. Entah itu melalui media sosial, market place, maupun aplikasi. Alasannya beragam. Mulai harga yang murah, kemudahan tanpa harus keluar rumah, promo gratis ongkos kirim, promo uang kembalian atau cashback, dan sebagainya.
Sekitar tahun 2013, kegiatan transaksi online di Kota Kediri, Jawa Timur belum semarak sekarang. Bisa dibilang, saya cukup mendulang kesuksesan saat berjualan melalui marketplace dengan sistem COD. Salah satu barang yang saya jual dan berbuah manis adalah jam tangan LED yang sempat tren pada saat itu. Saya hadirkan semua warna dengan legkap, sehingga pembeli bebas memilih warna kesukaan. Bahkan menjelang berakhirnya tren tersebut, saya masih bisa menghabiskan stok sisa, sekalipun saya sudah meraup keuntungan dari produk-prduk yang habis terjual.
Meski tak lagi berjualan jam tangan LED karena tren yang sudah terhenti, kegiatan jual-beli masih saya lakoni hingga saat ini. Ya menjual aneka produk perusahaan tempat saya bekerja, ya menjual produk dagangan lain sebagai usaha sampingan. Dominasinya masih tetap offline atau penjualan secara langsung. Namun beberapa produk kecil yang mudah dikemas, saya layani melalui media online. Terkadang saya pun membantu memasarkan usaha jasa yang dikelola istri. Dan hasilnya pun bagus.
Menurut saya, apapun produk dan jasa yang dijual sebenarnya tak jadi masalah. Yang terpenting, orang yang mengelolanya memiliki memampuan mumpuni untuk mempromosikannya. Entah itu dikelola sendiri atau dipercayakan kepada karyawan.
Akan lebih baik lagi jika didukung oleh akses internet yang memadai seperti internet provider IndiHome. Produk dari Telkom Indonesia ini memiliki jaringan internet yang cepat dan stabil, sehingga memudahkan proses komunikasi antara pengusaha dengan distributor maupun konsumen.
Ada harga, ada rupa. Begitu juga jika Anda bertanya perihal harga dan kualitas layanannya. Kalau saya sih, "Yes!". Kalau kamu?
Kediri, 10 Mei 2023
Asek Adi Pidekso