Lihat ke Halaman Asli

Tarian Tradisional dan Makanan Khas Indonesia Menarik Antusiasme Pelajar Filipina

Diperbarui: 26 Juni 2015   01:00

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Dalam rangka memenuhi undangan dari the National Commission for Culture and the Arts (NCCA) terkait proyek komisi kebudayaan Filipina tersebut yang bertemakan “Experiencing ASEAN at the ASEAN Corner”, KBRI Manila telah melaksanakan kegiatan sosialisasi budaya Indonesia dan kelompok Sahabat Indonesia pada ASEAN Cornertersebut.

Pertunjukkan dari Indonesia di ASEAN Corner tersebut merupakan pertunjukkan pertama diantara Kedubes-kedubes negara-negara anggota ASEAN lainnya yang dijadwalkan akan mengadakan pertunjukkan kesenian masing-masing negara secara bergantian setiap hari Jumat di tempat yang sama. Pertunjukkan dari Indonesia dihadiri oleh sekitar 70 orang murid dari Manila Science High School beserta para guru pendamping. Turut hadir pula untuk meliput kegiatan tersebut, beberapa jurnalis dari media cetak dan elektronik, seperti TV5, Channel 4, dan jurnalis dari NCCA.

Kegiatan diawali dengan perkenalan para pejabat dan staf Fungsi Sosbud KBRI Manila dengan para siswa yang terlihat sangat antusias. Dalam sambutan singkatnya, Koordinator Fungsi Sosbud menyampaikan rasa gembiranya untuk turut berpartisipasi dalam ASEAN Corner dan berharap hal tersebut dapat menumbuhkan rasa kebersamaan dan penghargaan dari masyarakat Filipina dengan berbagai kebudayaan ASEAN yang ditampilkan, terutama dikarenakan saat ini ASEAN tengah berupaya untuk mewujudkan suatu komunitas bersama yaitu Masyarakat ASEAN pada tahun 2015.

Perkenalan dengan para pejabat dan staff Fungsi Sosbud KBRI Manila dilanjutkan dengan perkenalan dengan lima orang anggota kelompok Sahabat Indonesia yang menyampaikan berbagai informasi tentang kelompok Sahabat Indonesia serta berbagai kegiatan yangn telah dilakukan dan akan dilakukan di masa mendatang. Penjelasan tentang kelompok Sahabat Indonesia ini kemudian dilanjutkan dengan penampilan lagu dari dua orang anggota Sahabat Indonesia yang menampilkan lagu “Please Be Careful with My Heart” dalam bahasa Indonesia. Anggota kelompok Sahabat Indonesia yang juga merupakan alumni kelas Bahasa Indonesia tersebut tidak mengalami banyak kesulitan dalam mengucapkan lirik lagu tersebut dalam bahasa Indonesia dan terlihat antusiasme dari para siswa yang menyaksikan dan menikmati penampilan lagu tersebut.

Acara selanjutnya adalah persembahan tari tradisional Indonesia oleh penari profesional dari Indonesia, Sdri. Uum Sumiati, yang menarikan tari Bajidor Tahok yang bercerita tentang gadis Sunda yang penuh semangat namun tetap elegan dan cantik. Nampak ketertarikan dari para siswa saat menyaksikan tari tradisional Indonesia yang merupakan tari campuran antara seni budaya Sunda dan Bali tersebut. Tarian tersebut terlihat sangat dinamis dengan latar belakang musik dari gamelan Sunda dan Bali. Para siswa menjadi semakin antusias saat mereka mendapat kesempatan untuk belajar secara singkat gerakan-gerakan dasar tari Sunda yang diiringi musik daerah Sunda. Kegiatan interaksi antara para siswa dan penari Indonesia tersebut, terlihat cukup menarik perhatian para penonton lainnya yang juga tertarik untuk mencoba gerakan-gerakan tari yang diajarkan. Interaksi untuk belajar gerakan dasar tari tradisional Indonesia tersebut dilanjutkan oleh penampilan perdana sepuluh siswa yang mewakili para siswa lainnya untuk menarikan tari Sunda di atas penggung dengan musik tradisional yang telah disiapkan.

Suasana gembira setelah kegiatan tari tradisional Indonesia tersebut dilanjutkan dengan pembagian makanan ringan khas Indonesia. Dalam kaitan ini, para siswa diperkenalkan dengan tiga macam makanan khas Indonesia yang cukup terkenal yaitu pisang goreng, kue lapis dan resoles. Dalam interaksi kami, disampaikan pula bahwa masakan Indonesia terkenal dengan cita rasanya yang sangat kaya akan rempah-rempah, dan banyak diantara masakan khas tersebut yang terbilang cukup pedas. Hal tersebut terlihat dari adanya sepotong cabai disamping resoles yang dibagikan dan beberapa siswa tersebut dengan antusias dan keberanian tersendiri, mencoba untuk menikmati resoles tersebut bersama dengan cabai yang disuguhkan.

Diharapkan kegiatan semacam ini dapat lebih mendekatkan budaya Indonesia dengan masyarakat setempat sehingga timbul rasa saling pengertian antara bangsa kedua negara, diringi kerjasama yang terus meningkat di berbagai bidang.

____________________________________________________

by ; kbrimanila.org




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline