Lihat ke Halaman Asli

Asdi Alamsyah

Mahasiswa

Ekonomi Indonesia di Era Baru: Loncatan Strategis Indonesia dari ASEAN ke BRICS

Diperbarui: 1 November 2024   14:52

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

BRICS merupakan sebuah aliansi kerja sama yang terdiri dari negara-negara seperti Brazil, Rusia, India, China dan South Africa Selatan, yang Dimana berfokus pada pengembangan ekonomi dan membangun dunia yang harmonis. Kemudian istilah dari BRICS itu sendiri itu akronim dari negara-negara yang menjadi penggagas dari BRICS yaitu Brazil, Rusia, India, China dan South Africa Selatan.

Tetapi aliansi ini awalnya Bernama “BRIC” yang di di perkenalkan oleh ekonom Goldman Sachs Jim O`Neill yang dirilis atau diperkenalkan pada tahun 2001. Kemudian September 2006 diadakan pertemuan Tingkat Menteri dari BRIC, yang di usulkan oleh presiden yaitu Rusia Vladimir Putin pada saat di sela-sela Sidang PBB. 

Kemudian diadakan pertemuan atau Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) yang diadakan pertama kali di Rusia pada 16 Juni 2009, kemudian para negara atau pemimpin dari BRIC itu bersepakat untuk BRIC ini berfokus pada tiga pilar yaitu kerja sama terutama di bidang keuangan ekonomi, kerja sama politik dan keamanan.

Pada tahun 2010 Africa Selatan bergabung dan di terima dan resmi menjadi anggota di BRIC saat pertemuan BRIC di New York, sehingga kemudian nama BRIC ini diganti menjadi “BRICS” yaitu Brazil, Rusia, India, China dan Soth Africa Selatan.

Indonesia Siap Bergabung Dengan BRICS

Menteri Luar Negeri Sugiono menghadiri Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) BRICS, Sugiono mengatakan dalam pidatonya bahwa “menjadi suatu kehormatan bagi saya sebagai utusan Khusus untuk Presiden Republik Indonesia untuk mengumumkan niat Indonesia bergabung dengan BRICS dan menjadi anggotanya dengan melakukannya Indonesia akan dapat mendukung upaya BRICS dengan lebih baik untuk memajukan tujuan dan kepentingan Global South dan juga berkontribusi pada pemeliharaan tatanan dunia berdasarkan kebebasan abadi perdamaian dan keadilan sosil”. Dan Sugiono juga mengatakan bahwa “bergabungnya Indonesia ke BRICS Bukan berarti kita ikut kubu tertentu, melainkan kita berpartisipasi aktif di semua forum.”

Kehadiran Menteri luar negeri RI di Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) BRICS 2025 menjadi sorotan dunia Internasional menurut pemerintah Rusia, Keputusan Indonesia untuk menyatakan minatnya bergabung dengan BRICS sudah sesuai dengan ideologi yang dianut oleh Indonesia. Menurut Duta Besar Rusia untuk Indonesia Sergei Tolchenov mengatakan bahwa saat ini Indonesia ingin menjadi bagian dari kelompok negara yang satu pemikiran kemudian “Sergei Tolchenov” mengatakan lagi bahwa Indonesia tidak ingin bergabung dengan blok atau kubu manapun di dunia modern, seperti yang dibayangkan Sebagian orang dan kami sangat senang bahwa presiden Indonesia yang baru mengambil Keputusan tersebut.

Media Wahyu Askar dari Director Of Public Policy Center Of Economic and Law Studies Celios, berpendapat bahwa jika Indonesia bergabung ke BRICS ada opportunities dari segi perdagangan dan bisa lebih memperluas akses pasar dan memberikan ruang bagi investasi ke Indonesia 

Selain itu ada juga pendapat yang mengatakan bahwa bergabungnya Indonesia ke BRICS, meningkatkan reputasi Indonesia di negara-negara berkembang dan memperluas pasar Indonesia seperti di Timur Tengah, Indonesia juga memandang BRICS ini adalah wadah yang Dimana koalisi ini membahas kepentingan Bersama di Kawasan Selatan dan Global South.

Tetapi di sisi lain, Centre For Strategic And International Studies (CSIS) berpendapat bahwa Indonesia itu adalah anggota G20 seharusnya Indonesia harus atau sebaiknya lebih berfokus pada G20 saja karena Dimana forum G20 sudah sesuai dengan kepentingan global Indonesia dan Indonesia jika bergabung di aliansi BRICS itu bisa menciptakan tantangan bagi negara Indonesia teutama dalam hubungan Indonesia dengan negara Barat karena bergabungnya Indonesia ke BRICS.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H



BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline