Hujan Tanpa Kata by. Dwi Rusmianto + Asni Januarti(238) ada yang lupa mematikan senyummu ketika paras kuyu itu membuncah keringat dingin mengabarkan senja tanpa pelangi ataupun hujan tanpa kata lalu semburat lengkung jingga adalah sisa cahaya peraduan dua jiwa yang menganga setelah dicerca musim dingin yang menggigilkan rohku senyum terkatup bahkan telah menerjemahkan pikirannya menjadi buaian fana fiksipun bermain di pelangi saat semburat buyar pada satu fiksi merenggangkan pada dua jiwa percaperca kehidupan berubah menjadi siluet meledakan satu palung merekatkan pada satu jiwa gulita menanarkan mata hingga kehilangan kesadaran diri O, jiwa-jiwa terlunta masukan aku dalam sunyi doa-doa hanyutkan aku pada bulir tangis mereka lengkapkan mereka dalam jarak tembakku meledaklah!! Mayapada, Oktober 2011
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI